“Saya tidak bisa memastikan dia sudah disetting dari awal atau dia memang terjebak dalam agenda setting tersebut. Karena tidak ada bukti apapun. Namun faktanya, hari ini di endingnya, Ade Armando adalah sebuah settingan untuk mengaburkan substansi isu aksi demo mahasiswa,” paparnya.
Eks aktivis 98 ini menganggap, aksi kali ini merupakan bagian dari rentetan aksi sebelumnya. Yang mana artinya bukan aksi tunggal, melainkan sudah ada aksi-aksi sebelumnya.
“Tapi yang diangkat bukan isu aksinya. Melainkan Ade Armando yang dianiaya. Saya berpendapat ini juga bukanlah sebuah kegagalan mahasiswa. Karena memang isu ini yang digawangi sejak awal oleh para pihak yang ingin isu tiga periode atau penundaan pemilu untuk tenggelam. Sehingga dari awal pun sebuah tidak munculnisu-isu penundaan dan tiga periode masa jabatan presiden,” pungkasnya. (Panca)