SEORANG raja, semasa hidupnya gagah berani. Dalam memerintah kerajaannya, walaupun banyak lawan politiknya yang mencoba mengganggu, tapi dia nggak goyah. Mengapa begitu?
Ya, dia adalah seorang raja dan lelaki yang sangat mencintai dan patuh pada istrinya. Bahkan saking cintanya dia seperti disetir oleh wanita pendampingnya itu.
Apa kata sang istri dituruti, termasuk mengganyang orang-orang yang nggak disukainya. Dan sukses luar biasa!
Ketika istrinya wafat,sang raja pun seperti tak punya daya dan upaya. Nggak semangat, seperti kata pepatah hidup enggan mati pun tak mau.
Hidupnya pun terasa sepi. Negeri yang dipimpinnya lama kelamaan melemah, seperti tak bertenaga. Sampai dia wafat, dalam keadaan seperti tak berdaya.
Begitulah lelaki, yang ditinggal sang istri, wanita yang sangat disayangi dan juga sebagai penyemangat hidupnya.Kata peribahasa,bahwa keberhasilan seorang lelaki adalah karena ada wanita di sampingnya. Dan itu kenyataan yang ada.
Inilah yang sedang dialami seorang lelaki yang selama ini begitu gagahnya. Dia berangkat kantor dengan pakaian bersih, rapi.
Pagi sarapan, pulang malam menikmati hidangan yang disediakan sang istri. Dia nggak pernah tahu bagaimana istrinya menyelesaikan itu semua, termasuk pakaian yang dikenakannya?
Kini baru terasa, ketika sang istri sedang sakit. Baru satu minggu, wanita yang selama ini nggak pernah mendapat pujian itu terbaring di rumah sakit.
Maka lelaki itu, sang suami, seperti orang linglung. Tiga orang anaknya, SD, SMP dan SMA yang harus diurus.
O, ternyata betapa repotnya. Untuk mengurus anak-anaknya dia kelimpungan belum lagi untuk dirinya sendiri. Selama ini dia memang nggak punya ART, jadi semua pekerjaan rumah diselesaikan oleh sang istri.