“BRO, lo nggak ikutan buka puasa bersama di alun-alun?” tanya Yudi kepada rekannya yang biasa dipanggil “bro” di pos ronda tempat mereka bersilaturahmi.
“Nggak dapat undangan. Lagi pula saya lebih suka buka puasa di pos ronda, terasa nyaman,” jawab si bro.
“Wah.. sayang nggak ikutan, kabarnya ada tokoh parpol, pejabat juga ikut hadir. Suasana buka puasa meriah,” kata Yudi menambahkan.
“Kalau ada tokoh parpol, berarti buka puasa politik dong?,” tanya si bro.
‘Bukan buka puasa politik, tetapi buka puasa bareng elite politik,” kata Heri, mulai nimbrung.
“Okelah,, apapun namanya tetapi ada nuansa politiknya, setidaknya bisa dekat dengan para elite politik, termasuk bakal capres,” kata si bro.
Seperti diketahui dalam beberapa hari di bulan Ramadhan ini, sejumlah elite parpol dan tokoh yang digadang-gadang sebagai calon presiden melakukan perjalanan atau safari ke sejumlah daerah.
Selain bersilaturahmi sesama kader, juga mempererat silaturahmi dengan warga masyarakat.
Sebut saja Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang melakukan Safari Ramadan ke Jawa Tengah. AHY dan sejumlah pengurus berbuka puasa bersama masyarakat dan pedagang kai lima di alun-alun Kembang Joyo, Pati, Jateng.
Lihat juga video “Viral! Pakai Uang Receh, Pengusaha Jembatan Perahu Ini Beli Mobil Pajero untuk Istri Terkasih”. (youtube/poskota tv)
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berkunjung ke Medan, dan berkeliling kota Medan mengunjungi tempat- tempat bersejarah dengan naik bentor.
Jika ada yang mengatakan kegiatan ini disebut safari politik, ya wajar-wajar saja. Ini bukan barang baru dan tabu. Sejak dulu, kegiatan semacam ini sudah dilakukan. Safari politik di bulan Ramadan atau Safari Ramadan berbalut politik, hanya beda istilah,tujuan yang hendak dicapai sama.