RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan Ukraina telah memberi Rusia rancangan kesepakatan damai yang mengandung unsur-unsur "tidak dapat diterima" yang bertentangan dengan perjanjian sebelumnya.
Rusia mengatakan pembicaraan dengan Ukraina tidak berkembang secepat yang diharapkan, dan menuduh Barat mencoba menggagalkan negosiasi dengan mengajukan tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan Rusia di Ukraina.
Lavrov mengatakan bahwa Ukraina telah mempresentasikan rancangan perjanjian yang menyimpang dari proposal yang telah disepakati oleh para perunding kedua belah pihak.
Rancangan baru Ukraina, menurut Lavrov, mengatakan status Krimea, yang telah diambil alih oleh Rusia dari Ukraina pada 2014, harus dinaikkan pada pertemuan antara presiden kedua negara.
Ia juga mengatakan Ukraina dapat mengadakan latihan militer dengan negara-negara asing tanpa menerima izin Rusia, sesuatu yang tidak dapat disetujui oleh Moskow.
"Ketidakmampuan untuk setuju seperti itu sekali lagi menyoroti niat sebenarnya Kyiv, posisinya menarik keluar dan bahkan merusak pembicaraan dengan menjauh dari kesepahaman yang dicapai," kata Lavrov, dikutip dari reuters, Senin (11/4/2022).
Lavrov mengatakan Rusia sekarang ingin melanjutkan pembicaraan dan mengamankan tuntutannya sendiri.
"Terlepas dari semua provokasi, delegasi Rusia akan melanjutkan proses negosiasi, mendesak rancangan perjanjian kami sendiri yang secara jelas dan lengkap menguraikan posisi dan persyaratan awal dan kunci kami," katanya.
***