Gawat! Dosen UI, Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa di Depan Gedung DPR Saat Dukung BEM SI Unjuk Rasa

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Buntut dari aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, pegiat media sosial sekaligus Dosen UI, Ade Armando dihakimi massa hingga babak belur.

Ade mengalami luka akibat penyerangan yang dilakukan massa yang diduga provokator tersebut.

Pantauan Poskota di lokasi, massa aksi mulai pecah ketika ada oknum diduga provokator menyusup ke barisan mahasiswa.

Tiba-tiba saja oknum diduga provokator tersebut melemparkan botol yang berisikan batu ke arah barisan mahasiswa.

Dalam kerusuhan itu, ada salah satu orang yang sedang dihakimi massa aksi yang diduga merupakan provokator yang tidak menggunakan almamater.

Akibat peristiwa itu, nampak Ade Armando dikeroyok dan darah keluar dari sekujur tubuhnya.

Kemudian dia langsung di bawa masuk petugas kepolisian ke dalam gedung DPR RI.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang diduga provokator berulah dalam aksi mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung BEM SI.

Sejumlah orang dengan tidak memakai almamater dan bergaya seperti preman nampak berteriak dan memprovokasi mahasiswa agar mendobrak gedung DPR RI.

Sempat terjadi aksi saling lempar botol di tengah tengah aksi mahawasiswa.

Bahkan beberapa mahasiswa digotong diduga terkena lemparan botol yang telah diisi batu.

Orang yang diduga provokator tersebut berulah saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, turun dari mobil komando usai bertemu dengan mahasiswa.

Beruntungnya, mahasiswa tidak terpancing dan terprovokasi, sehingga kericuhan tidak berlangsung lama.

Namun demikian kejadian itu membuat barisan mahasiswa terpecah.

Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Dalam aksi tersebut, kelompok yang terdiri dari kumpulan BEM beberapa universitas ini membawa beberapa tuntutan di antaranya penolakan penundaan pemilu dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode. (pandi)