Antisipasi Siswa Ikut Demo Mahasiswa BEM SI, SMAN3 Depok Menggelar Amalia Smart Trend Ramadan

Senin 11 Apr 2022, 11:36 WIB
Humas Sekolah SMAN3 Depok, Wiyartono, 47. (Foto: Angga)

Humas Sekolah SMAN3 Depok, Wiyartono, 47. (Foto: Angga)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Guna antisipasi siswa ikut demo mahasiswa BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) di Jakarta, SMAN 3 Depok menggelar kegiatan Amaliah Smart Trend Ramadhan.

Setelah ada beredar ajakan untuk bagi pelajar STM dan SMA bergerak bersama mahasiswa demo dengan BEM SI ke istana, pihak sekolah SMAN 3 Depok dibawah instruksi Disdik Jawa Barat membuat kegiatan bagi para siswa.

Menurut Humas Sekolah SMAN3 Depok, Wiyartono,47  mengatakan sebagai salah satu paduan dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, pihaknya mengadakan acara bagi pelajar kelas 10 bertema Smart Trend Ramadhan.

"Sebagai audiencer atau pembicara kita mengundang General Manager (GM) Sinar Mas pusat untuk memberikan motivasi atau sering kepada anak-anak kelas 10 di lapangan sekolah," ujar Wiyartono kepada Poskota di ruang kerjanya SMAN 3, Jalan Raden Salah, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Senin (11/4/2022) pagi.

Dalam rangkaian acara anak-anak terlebih dahulu pada waktu masuk sekolah pukul 07.00 WIB langsung melakukan solat dhuha, tadarusan.

"Kegiatan kita ini akan dilanjutkan sampai besok hari dengan mengundang salah satu alumni yang kebetulan sudah bekerja di negara German dapat memberikan berbagi cerita pendapat ke anak-anak sebagai bentuk motivasi," tuturnya.

Sementara itu kegiatan amaliah Ramadhan Smart Trend ini diikuti seluruh murid kelas 10 total ada 392 murid.

"Acara berlangsung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai 9.00 WIB. Setelah itu anak-anak didik kita lanjut KBM sampai pukul 10.30 WIB," tambahnya.

Sementara itu Wiyartono mengungkapkan untuk siswa kelas 12 sedang melakukan studi lanjut pembimbingan ujian Tertulis Berbasis Komputer (TBK) ke perguruan tinggi sampai pukul 12.00 WIB.

"Kegiatan yang diadakan pada hari ini salah satu bertujuan dalam mengantisipasi anak murid didik kita untuk dapat keluar menginguti aksi unjuk rasa yang diadakan oleh kakak kelasnya dari BEM SI ke Istana Negara," tuturnya.

Sebagai seorang guru, Wiyartono menuturkan mengajak-ngajak pelajar STM dan SMA dalam aksi ke Jakarta begitu disayangkan sebagai anak-anak generasi muda belum begitu paham untuk diajak demo.

Berita Terkait

News Update