Ada Wacana Tiga Periode Capres, Pengamat Sebut Demo BEM Besok Membuktikan Mahasiswa Kritis terhadap Pemerintah

Minggu 10 Apr 2022, 15:35 WIB
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin. (ist)

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia yang akan dilangsungkan pada 11 April 2022 merupakan gerakan mahasiswa murni yang kritis terhadap bangsanya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin.

Menurutnya, aksi tersebut merupakan aksi susulan setelah sebelumnya mereka juga menggelar demonstrasi, pada 28 Maret lalu yang meminta agar wacana Jokowi tiga periode ditiadakan.

"Itu gerakan mahasiswa murni yang kritis terhadap bangsanya. Wanaca Jokowi tiga periode yang dibangun oleh orang-orang disekeliling Jokowi mendapat respons dari para mahasiswa, respon itu adalah penolakan atas isu atau wacana tiga periode itu," ujar Ujang Kepada Poskota.co.id, Minggu, (10/4/2022).

Menurut Ujang, Presiden Jokowi memang sudah memastikan tidak ada penundaan Pemilu tapi skenario Jokowi  tiga periode masih memungkinkan untuk diwujudkan.

Ujang menambahkan, bisa saja akan ada skenario agar Jokowi bisa mengikuti Pemilu 2024 dengan perubahan amandemen UUD 1945.

"Walau yang amandemen konstitusi itu MPR. Tapi MPR tak akan amandemen jika tak ada yang menggerakan. Oleh karena itu, alangkah bijaksananya dan alangkah negarawan nya, jika Jokowi membuat statemen: "Pada masa pemerintahan saya tak akan ada dan tak boleh ada amandemen konstitusim," jelas Ujang.

Lebih lanjut Ujang menjelaskan, jika hal itu dilakukan oleh Jokowi, maka demonstrasi itu tak akan terjadi.

Sayangnya hingga saat ini, Jokowi belum pernah sekalipun berbicara terkait amandemen didepan publik.

"Demonstrasi dijaga dan dilindungi konstitusi. Namun para mahasiswa harus hati-hati. Jangan sampai ada penumpang gelap. Jika negarawan sejati pasti Jokowi berbicara ini dong," pungkasnya. (cr04)

Berita Terkait
News Update