Alhamdulillah! Penelitian Terbaru: Racun Lebah Madu Mampu Bunuh Sel Kanker Payudara

Sabtu 09 Apr 2022, 13:39 WIB
Ilustrasi lebah madu.  (Foto/Unspslash)

Ilustrasi lebah madu. (Foto/Unspslash)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebuah penelitian terbaru dari Harry Perkins Institute of Medical Center Australia menemukan racun lebah madu bisa membunuh sel kanker payudara.

Diketahui, para ilmuwan telah menguji racun dari 300 lebah madu dan lebah bumblebee terhadap dua jenis kanker payudara yang agresif dan sulit diobati, yaitu triple negative dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) positif.

Para ilmuwan itu menemukan adanya senyawa dalam racun lebah madu, yang disebut melittin. Senyawa tersebut mampu menghancurkan sel kanker payudara dalam kurung waktu satu jam, tanpa menyebabkan kerusakan pada sel lain.

Selain itu, para peneliti Harry Perkins Institute of Medical Center Australia juga menemukan, bahwa ketika digunakan bersama dengan obat kemoterapi, melittin mempercepat  proses pembentukan pori-pori di membran sel kanker yang berpotensi memungkinkan terapi berjalan dengan lebih baik.

Meskipun uji klinis penelitian ini hanya dilakukan di laboratorium, para peneliti percaya senyawa tersebut dapat diproduksi ulang secara sintetis sebagai pengobatan untuk kanker payudara.

Seorang peneliti kanker payudara di Moffitt Cancer Center, Dr Marilena Tauro menjelaskan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum akhirnya hasil temuan menjadi terapi yang layak.

"Kabar baiknya, penelitian ini menunjukkan bahwa melittin dapat mengganggu jalur sinyal pada sel kanker payudara yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan penyebaran penyakit," kata Tauro dilansir Poskota.co.id melalui PMJ News, dari laman The Brighter Side, Sabtu (9/4/2022).

Heboh! Harga Pertamax Dikabarkan Akan Naik Mulai April

Tauro menerangkan, butuh waktu bertahun-tahun untuk membuktikan semua temuannya itu pada pasien.

"Namun, walaupun senyawa telah terbukti berhasil membunuh sel kanker di laboratorium atau model hewan, butuh bertahun-tahun untuk mempraktikkan temuan itu ke pasien," sambungnya.

Tauro menambahkan, sekitar setengah dari total obat kanker yang ada di dunia berbahan dasar alami. Terlebih, potensi penggunaan racun lebah untuk penemuan obat.

“Alam adalah pemasok elemen aktif yang hebat dan sintesis kimia telah memungkinkan untuk menyediakan banyak obat yang berasal dari alam dalam dosis yang diperlukan untuk penggunaan terapeutik, meskipun pasokan dari sumber aslinya seringkali sangat terbatas," pungkas Tauro. (Ibriza)

Berita Terkait
News Update