ADVERTISEMENT

Waspada! Peneliti Mengidentifikasi 5.500 Virus Baru Sejenis Covid-19 di Lautan dan Termasuk Mata Rantai Evolusi Virus yang Hilang

Jumat, 8 April 2022 14:32 WIB

Share
Illustrasi virus RNA yang ditemukan di lautan(sumber foto: pexel)
Illustrasi virus RNA yang ditemukan di lautan(sumber foto: pexel)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Analisis materi genetik di lautan telah mengidentifikasi ribuan virus RNA yang sebelumnya tidak diketahui, hasil ini menambahkan jumlah kelompok biologis virus yang telah ada. Penelitian ini berdasarkan hasil temuan tim yang dipimpin oleh Ahmed Zayed, dari Ohio State University diterbitkan dalam jurnal Science.

Virus ini membawa informasi genetik mereka dalam RNA (asam ribonukleat), bukan pada DNA (asam deoksiribonukleat). Virus RNA dapat berkembang lebih cepat daripada virus DNA.

Sementara ilmuwan telah membuat katalog ratusan ribu virus DNA di ekosistem mereka, tetapi, masih belum banyak yang dipelajari dari virus RNA.

Virus RNA dikenal karena penyakit yang ditimbulkannya pada manusia seperti, flu biasa hingga Covid-19. Virus ini juga dapat menginfeksi hewan dan tumbuhan.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan total 5.504 virus RNA baru di lautan, hal tersebut berarti menggandakan jumlah filum virus RNA yang diketahui dari lima menjadi sepuluh.

Pemetaan ini secara geografis mengungkapkan bahwa dua dari filum baru sangat melimpah di wilayah samudera beriklim sedang atau tropis (Taraviricota) dan samudera Arktik (Arktirivicota), dikutip berdasarkan Conversation, Jumat (8/4/2022).

Taraviricota dianggap sebagai mata rantai yang hilang dalam evolusi virus RNA, hal ini telah dicari oleh peneliti dan menghubungkan dua cabang berbeda dari virus RNA dalam cara mereka bereplikasi.

Urutan baru ini membantu ilmuwan untuk lebih memahami sejarah evolusi virus RNA tetapi, juga memahami evolusi kehidupan awal di bumi.

Seperti yang ditunjukan oleh pandemi virus Covid-19, virus RNA dapat menyebabkan penyakit mematikan. Tetapi, virus ini juga berperan penting dalam ekosistem karena dapat menginfeksi berbagai organisme termasuk mikroba yang dapat mempengaruhi lingkungan dan jaring makanan pada tingkat kimia.

Meskipun telah mengidentifikasi banyak virus RNA baru, peneliti masih sulit menentukan organisme apa yang mereka infeksi. Hal ini disebabkan oleh fragmen genom virus RNA yang tidak lengkap, kompleksitas genetik, dan keterbatasan teknologi.

ADVERTISEMENT

Editor: Agung Himawan
Contributor: Widaksono Gasta Gasti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT