ADVERTISEMENT

Partai Politik di Indonesia Suka Ribut, Refly Harun: Kalau Bicaranya Uang, Mereka Bakal Kompak

Kamis, 7 April 2022 11:31 WIB

Share
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun. (Foto: Tangkapan layar YouTube Refly Harun).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun. (Foto: Tangkapan layar YouTube Refly Harun).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyinggung suasana partai politik yang tak pernah sepi dari keributan politik. Refly berujar bahwa partai politik di Indonesia tak akan berhenti dari keributan karena banyak hal, seperti calon presiden hingga perebutan suara.

Namun, ada satu hal yang bisa membuat mereka adem ayem. Refly menyebut partai politik hanya akan damai jika bicara soal uang.

“Jika soal uang, biasa mereka akan kompak,” kata Refly lewat kanal YouTube Refly Harun, Kamis (7/4/2022).

Refly mengatakan kekompakan karena alasan uang itu bahkan seakan-akan membuat para politikus sudah tak lagi mengenal fraksi partai politik. Refly kemudian berkaca pada sebuah kasus yang pernah terjadi di Indonesia.

“Misalnya, kasus suap deputi BI itu kenanya satu komisi di DPR. Kasus e-KTP juga banyak juga partai politik yang kena,” ujarnya.

Advokat itu menilai bahwa kasus korupsi sudah pasti melibatkan banyak pihak.

Sebab itu, Refly mengaku setuju dengan pengakuan Angelina Sondakh soal para aktor utama kasus korupsi Hambalang yang masih bebas hingga hari ini.

“Kalau tak bekerja beramai-ramai, tak mungkin korupsi dengan skala besar seperti itu bisa terjadi,” paparnya.

Namun demikian, Refly menilai kasus korupsi berjamaah tak akan bisa terungkap selama jaminan keselamatan saksi di Indonesia belum berjalan dengan baik.

“Ini masalahnya soal keselamatan. Belum tentu aparat penegak hukum mau menelusuri sampai ke akar-akarnya,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT