ADVERTISEMENT

PWNU DKI Jakarta Tegaskan FPI Tak Berbahaya, yang Bahaya Itu HTI!

Rabu, 6 April 2022 05:15 WIB

Share
Kolase kelompok FPI dan HTI. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase kelompok FPI dan HTI. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Taufik Damas, menegaskan organisasi front pembela Islam (FPI) bukanlah kelompok yang berbahaya. Alasannya, organisasi ini masih menyatakan setia terhadap NKRI.

Taufik mengatakan kelompok Islam yang perlu diwaspadai adalah Hizbut Tahir Indonesia (HTI) karena jelas-jelas ideologinya bertentangan dengan NKRI dan Pancasila.

"Yang diwaspadai dan bertentangan ideologinya dengan Pancasila dan NKRI jelas HTI, bukan FPI. Kalau FPI itu tidak berbahaya, karena yang kita dengar FPI itu setia pada NKRI," kata Taufik dalam diskusi bertajuk 'Benarkah FPI dan HTI Masih Bergerak di bawah Tanah?' di Perpustakaan Freedom Institute, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022).

Pernyataan Taufik ini menganggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil yang meyakini masih ada jejak-jejak aktivis mantan HTI dan FPI berkeliaran. Mereka dinilai memiliki tujuan mengacaukan kebhinekaan.

Menurut Taufik, FPI punya kesamaan yang dekat dengan NU. Meski begitu, terkadang dakwah yang dilakukan FPI kurang seperti yang diinginkan NU, yakni dengan cara lebih lembut.

"Dalam level dakwahnya ini kadang-kadang (FPI) kurang sama dengan yang diinginkan oleh orang NU yang lebih soft. Bagaimanapun amar ma'ruf nahi munkar tidak dilakukan dengan cara yang melahirkan kegaduhan," jelasnya.

Taufik juga menyebut yang dikhawatirkan dari pernyataan Yaqut terkait ideologi HTI yakni khilafah. Pasalnya, kata dia, paham khilafah merusak ajaran Islam.

"Dikhawatirkan itu memang HTI, ideologinya itu khilafah itu. Bahkan saya lebih tegas ini merusak ajaran Islam, khilafahisme. Karena khilafahisme tidak ada dalilnya dalam Islam, tidak ada kewajiban," katanya.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
4 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT