ADVERTISEMENT

AUKUS Sepakat Kembangkan Rudal Hipersonik, China: Dapat Memicu Krisis di Belahan Dunia yang Lain Seperti Konflik Ukraina 

Rabu, 6 April 2022 11:22 WIB

Share
Pemimpin AUKUS melakukan pertemuan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson (kiri), Perdana Menteri Australia, Scott Morrionson (tengah), dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan)
Pemimpin AUKUS melakukan pertemuan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson (kiri), Perdana Menteri Australia, Scott Morrionson (tengah), dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRS, POSKOTA.CO.ID - Inggris, Amerika Serikat, dan Australia sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan persenjataan hipersonik dan kemampuan peperangan elektronik (cyber war).

Aliansi yang bernamakan AUKUS (Australia, United Kingdom, United State) yang diperkenalkan September lalu, membuat Australia membatalkan kontrak kapal selam konvensional Prancis yang mempunyai program kapal selam nuklir yang didukung oleh AS dan Inggris. Hal tersebut membuat hubungan rusak dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Dilansir dari reuters.com, dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden, dan PM Australia, Scott Morrison mengatakan mereka senang dengan kemajuan program kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Australia.

“Kami juga berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik, dan kemampuan perang elektronik,” kata pernyataan, dikutip dari reuters, Rabu (6/4/2022).

Sebelumnya AS dan Australia sudah memiliki program kerjasama senjata hipersonik yakni South Cross Integrated Flight Research Experiment (SCIFIRE). AS berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan rudal hipersonik, karena kekhawatirannya tentang keamanan Eropa.

Seperti yang diketahui Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada tanggal 24 Februari lalu, hal ini mendapat kecaman dari banyak negara, khususnya AS dan aliansi Baratnya.

Sebagai tambahan informasi, rudal hipersonik memiliki lima kali lipat kecepatan suara.

Tanggapan China.

Reuters melaporkan kesepakatan kerjasama AUKUS pada perlengkapan perang dan senjata hipersonik, Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun memperingatkan terhadap langkah-langkah yang dapat memicu krisis seperti konflik Ukraina ataupun di bagian lain dunia.

“Siapa pun yang tidak ingin melihat krisis Ukraina harus menahan diri dari melakukan hal-hal yang dapat membawa krisis di bagian dunia yang lain,” kata Zhang

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Agung Himawan
Editor: Agung Himawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT