JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah umat muslim di Jakarta, malam ini menggelar salat tarawih secara berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4/2022).
Berdasarkan pantauan Poskota.co.id, masyarakat ramai berbondong-bondong akan shalat berjamaah di masjid terbesar di Asia Tenggara ini.
Meskipun ramai, pengelola Masjid Istiqlal tetap mengindahkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus covid 19.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA mengatakan bahwa masjid tidak boleh menjadi penyemai virus covid 19.
"Alhamdulillah kita sebentar lagi beberapa menit masuk bulan suci ramadan, khusus untuk istiqlal benar-benar ini suatu ujian yang berat untuk kami karena kami menampilkan istiqlal diobsesikan sebagai barometer Masjid Indonesia, indikatornya kita akan menciptakan masjid yang disatu sisi makmur tapi disisi lain kita tetap mengindahkan prokes, tidak boleh mesjid itu menjadi penyemai covid," ungkap Imam Besar Istiqlal.
Saya juga sekaligus mengimbau pada malam ini, sambung dia, bahwa covid ini belum selesai, masih ada, efortnya yang tidak boleh kita anggap enteng.
Nasaruddin pun mengingatkan kepada masyarakat agar tidak pergi beribadah ke masjid apabila suhu tubuhnya tinggi.
"Para jamaah hati-hati dalam kondisi seperti apapun kalo suhunya naik ada kelainan lebih baik tidak ke masjid. Jangan sampai nanti ikut menimbulkan persoalan," kata dia saat diwawancarai, Sabtu (2/4/2022).
Selain itu, Masjid Istiqlal pun menyiapkan untuk kelompok difabel.
"Obsesi kami masjid istiqlal itu ramah terhadap perempuan, ramah terhadap kelompok difabel, ramah terhadap anak-anak, ramah terhadap orang tua," tegas Nasaruddin.
Tak hanya itu, Nasaruddin mengatakan masyarakat yang sedang sakit pun tak perlu khawatir bila tetap ingin beribadah di masjid terbesar ini.
Sebab di masjid istiqlal tersedia kursi roda bagi orang sakit.
"Orang sakit kami siapkan kursi roda, jadi saya minta kepada siapapun yang perlu dijemput tim kursi roda kami siap ada," ujarnya.
Sementara, bagi kelompok difabel lain ia mengatakan, pihaknya menyiapkan tempat dibarisan depan.
"Entah itu tuna rungu, tuna netra, tuna apapun kami siapkan tempat dibagian depan, bahkan kami berusaha untuk menghadirkan penerjemah siapa tau tuna rungu itu ingin mendengarkan ceramah dan penjelasan ustad itu kita juga hadirkan. Tapi ini dapat tertundanya mohon kesabarannya," katanya kepada Poskota.co.id.
"Dan ramah anak-anak, kami juga ada tempat penitipan bayi, jadi kalo ada ibunya punya anak bayi, boleh dengan baby siternya diajak main kita siapkan tempat khusus biar ibunya itikaf diatas, pembantu dan anaknya disimpan di bawah," tandasnya. (cr02)