JERMAN, POSKOTA.CO.ID - Jerman mengeluarkan "peringatan dini" tentang kemungkinan kekurangan gas alam pada hari Rabu (30/3/2022).
Sebelumnya, Jerman menolak pembayaran dengan Rubel yang dapat menyebabkan kekurangan energi di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Seperti yang diketahui, Rusia mengatakan bahwa mereka ingin dibayar dalam rubel, bukan dolar AS atau euro sesuai dengan kontrak pasokan gas yang ada dan mengancam akan memotong pasokan jika itu tidak terjadi.
Permintaan Kremlin tersebut ditolak oleh Jerman dan kelompok negara G7.
Menteri Ekonomi, Robert Hebeck dalam sebuah mengatakan tindakan lebih lanjut diperlukan untuk menghadapi eskalasi apa pun oleh Rusia.
“Saat ini tidak ada kekurangan pasokan. Namun demikian, kita harus mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut untuk menghadapi eskalasi apa pun oleh Rusia,” kata Hebeck.
Hebeck menambahkan bahwa cadangan gas saat ini mencapai 25% dari kapasitas, ia juga memperingatkan penghentian pengiriman dari Rusia akan memiliki konsekuensi serius, meskipun pasokan terus mengalir secara normal.
Sebagai informasi, Jerman sangat bergantung kepada gas Rusia untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, 55% pasokan gas dikirim dari negara itu, tetapi angka tersebut turun menjadi 40% pada kuartal pertama 2022.
Kemungkinan besar akan terjadi resesi di negara-negara Uni Eropa jika Presiden Rusia, Vladimir Putin memotong pasokan gasnya.