Juru Bicara Kremlin: Rusia Hanya Menggunakan Senjata Nuklir Jika Ancaman Terhadap Keberadaan Negara

Selasa 29 Mar 2022, 12:29 WIB
Juru Bicara Rusia, Dmitri Peskov(sumber foto: @nexta_tv/twitter)

Juru Bicara Rusia, Dmitri Peskov(sumber foto: @nexta_tv/twitter)

RUSIA, POSKOTA - Juru Bicara Rusia, Dmitri Peskov mengatakan kepada PBS dalam sebuah wawancara Senin (28/3/2022), bahwa Kremlin akan menggunakan senjata nuklir hanya dalam kasus ancaman terhadap keberadaan negaranya dan bukan sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

“Tetapi hasil operasi apa pun di Ukraina, tentu saja bukan alasan untuk penggunaan senjata nuklir,” kata Dmitri.

Dirinya juga menambahkan, penggunaan senjata nuklir hanya ketika kasus yang mengancam keberadaan negeranya tersebut.

“Kami memiliki konsep keamanan yang sangat jelas menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman bagi keberadaan negeri, di negara kami, kami dapat menggunakan dan kami akan benar-benar akan menggunakan senjata nuklir untuk menghilangkan ancaman bagi keberadaan negeri kami.” Tambahnya, dikutip dari reuters.com, Selasa (29/3/2022).

Sebagai tambahan informasi, Rusia mengumumkan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina pada 24, dan telah mendapat kecaman dari beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Polandia, dsb.

Berikut rangkuman konflik setelah Kremlin melakukan invasinya ke Ukraina.

 

Konflik Rusia-Ukraina

 

  • Rusia mengumumkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari dan telah memulai serangan di seluruh negara sejak itu.
  •  Sebagaimana yang dipertahankan oleh PBB, sebagai akibat dari konflik, 10 juta orang telah mengungsi di seluruh Ukraina, termasuk sekitar 3,4 juta yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Slovakia, Rumania, dan  Hungaria.
  •  Ratusan warga sipil termasuk anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di Ukraina dalam konflik tersebut. Sementara itu, Ukraina telah mengklaim bahwa lebih dari 14 ribu tentara Rusia telah tewas sejauh ini.
  •  Negara-negara barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah memberlakukan sanksi keras dan hukuman finansial terhadap Rusia dalam upaya untuk menekan Kremlin agar mengakhiri ofensifnya.
  •  Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tetapi menyatakan kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ketiga jika diplomasi gagal.
  • Militer Rusia menembakkan 4 rudal ke kota Lviv, dekat dengan perbatasan negara Polandia, Minggu (27/3/2022)

Berita Terkait

News Update