ADVERTISEMENT

Macron Kritik Ujaran Joe Biden Soal Putin Tukang Jagal

Senin, 28 Maret 2022 00:08 WIB

Share
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Reuters).
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Reuters).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Joe Biden untuk menghindari eskalasi konflik di Ukraina melalui kata-kata. Macron menyampaikan hal itu usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin seorang tukang jagal yang tidak bisa tetap berkuasa.

Dilansir dari RT, Ahad (27/3/2022), ketika diminta untuk mengomentari pernyataan yang dibuat oleh Biden pada hari terakhir kunjungannya ke Polandia Sabtu kemarin, Macron mengatakan bahwa, secara pribadi, dia tidak akan menggunakan kata-kata seperti itu.

Macron mengatakan kepada penyiar France 3 bahwa dia berencana untuk berbicara dengan Putin tentang situasi di Ukraina dalam dua hari ke depan. Dia mengatakan tujuannya adalah mencapai pertama gencatan senjata dan kemudian penarikan total pasukan [Rusia] dengan cara diplomatik.

“Jika kami ingin melakukan itu, kami tidak dapat meningkatkan, baik dengan kata-kata atau tindakan,” tegas Macron.

Biden sebelumnya menyebut Putin sebagai "tukang jagal" setelah mengunjungi sebuah stadion di Warsawa yang menampung para pengungsi Ukraina. Dalam pidatonya pada hari itu, Biden berujar, “Demi Tuhan, orang ini tidak dapat tetap berkuasa.”

Pejabat AS kemudian mengklarifikasi bahwa Biden tidak menyerukan perubahan rezim. Seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media bahwa presiden telah melenceng ketika dia menyampaikan kalimat kontroversial itu.

“Seorang pemimpin nasional harus tetap tenang,” kata sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov menanggapi kata-kata Biden. “Penghinaan pribadi mempersempit jendela” untuk kerja sama antara Moskow dan Washington, tambahnya.

Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina, lebih dari sebulan yang lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass Donetsk dan Lugansk.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT