PA 212 Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Istana, Kapolda Minta Warga Tidak Risau

Jumat 25 Mar 2022, 12:37 WIB
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran.(Instagram/@kapoldametrojaya)

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran.(Instagram/@kapoldametrojaya)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran meminta masyarakat tidak risau dengan adanya aksi unjuk rasa Persaudaraan Alumni (PA) 212 di depan Istana Negara, Jum'at 25 Maret 2022, siang.

Fadil mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut adalah hal yang lumrah dan normal dalam demokrasi.

Karenanya, dia meminta masyarakat tetap menjalani aktivitas seperti bagaimana biasanya.

"Hadapi saja. Itu dinamika kehidupan ibukota," kata Fadil di Polda Metro Jaya.

"Tidak ada yang berbeda dalam pengamanan demo PA 212 siang nanti, nggak ada masalah. Nggak ada yang perlu dirisaukan. Jakarta insyaallah seperti cuaca siang hari ini (cerah dan sejuk)," tambah dia.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, bahwa Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas (lalin) guna mengantisipasi terjadinya kemacetan.

"(Rekayasa lalin) sudah disiapkan skenarionya," kata Sambodo.

Namun, terkait dengan penutupan maupun pengalihan arus lalu lintas, ujar dia, hal itu bersifat situasional dengan melihat kondisi di lapangan.

"Penutupan dan pengalihan arus sifatnya situasional saja," ucap dia.

Sementara, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Purwanta juga mengatakan, bahwa terkait rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional.

"(Rekayasa lalin) itu tentatif saja, kita akan lihat situasi di lapangan dulu seperti apa," ungkap Purwanta.

"Semoga aksi hari ini bisa berjalan dengan damai," terang dia.

Untuk diketahui, PA 212 menggelar aksi 2503 di depan Istana Negara dengan substansi tuntutan meminta para penista agama ditangkap dan diadili.

"Tangkap dan penjarakan penista agama Yaqut, Saepuddin, Abu Janda dan lain-lain," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.

Selain itu, Slamet juga menyebut dua poin tuntutan lainnya yang akan dibawa dalam aksi unjuk rasa.

"Stop kriminalisasi dan terorisasi umat islam! Stop diskriminasi hukum!," papar dia. (adam).

Berita Terkait

News Update