ADVERTISEMENT

Soroti Kasus Toa dan Gonggongan Anjing, Refly Harun: Yaqut Tidak Wakili Sebagian Kelompok Islam di Indonesia

Kamis, 24 Maret 2022 07:47 WIB

Share
Ilustrasi toa masjid dan Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi toa masjid dan Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ahli hukum tata negara Refly Harun menyoroti kasus pelaporan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing. Hingga kini, kasus yang dinilai menistakan agama itu masih terus bergulir di masyarakat. 

Menurut Refly, wajar saja jika Yaqut banyak ditentang oleh masyarakat atas kebijakannya selama ini. Sebab, kata dia, sebagai Menteri Agama, Yaqut hanya mewakili sebagian kelompok Islam saja.

“Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena Yaqut Cholil Qoumas tidak dipandang mewakili sebagian dari kelompk Islam di Indonesia ini,” ucap Refly dalam video di akun Youtubenya, Kamis (24/3/2022).

Refly pun menyebut nama Presiden Jokowi yang mana menurutnya mengangkat Yaqut menjadi Menag lebih kepada unsur politis saja.

“Jadi dari awal memang presiden Jokowi mengambill Menteri Agama yang sebearnya lebih besar muatan atau nuansa politiknya, agak kontoversial,” imbuhnya.

Atas dasar itu, menurut Refly, menjadi sebuah konsekuensi apabila sosok Menag Yaqut terus-terusan diberikan catatan bahkan tentangan.

Hal ini lanjut Refly juga risiko ketika mengangkat seseorang yang tidak menyejukkan dan tidak bisa mengakomodir beberapa kelompok, Refly pun menyebut beberapa kelompok yang dimaksud.

“Sehingga tentu saja karena kontroversial, apapun yang dilakukan menteri ini akan senantiasa menjadi catatan bahkan tentangan kelompok yang selama ini bersebrangan… sebut saja 212, GNPF Ulama, FPI.

Yaqut sendiri sebelum menjadi Menag diketahui aktif di Ansor atau Banser NU. Dirinya memang kerap kali memosisikan sebagai di pihak pemerintah dengan narasi pembelaan.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT