AUSTRALIA, POSKOTA.CO.ID – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan telah menyuarakan keprihatinan tentang rencana Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia.
“Gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin, yang Amerika Serikat sudah dalam posisi menyerukan (untuk) kejahatan perang di Ukraina, bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh,” kata Morrison dalam konferensi pers, dikutip dari reuters.com, Kamis (24/3/2022).
Rabu kemarin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 dan menolak saran beberapa anggota G20 bahwa Rusia dapat dilarang dari kelompok tersebut.
Sebagai tambahan informasi, Rusia mengumumkan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina pada 24, dan telah mendapat kecaman dari beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Polandia, dsb.
Berikut rangkuman konflik setelah Kremlin melakukan invasinya ke Ukraina.
Rusia – Ukraina Konflik
- Rusia mengumumkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari dan telah memulai serangan di seluruh negara sejak itu.
- Sebagaimana yang dipertahankan oleh PBB, sebagai akibat dari konflik, 10 juta orang telah mengungsi di seluruh Ukraina, termasuk sekitar 3,4 juta yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Slovakia, Rumania, dan Hungaria.
- Ratusan warga sipil termasuk anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka di Ukraina dalam konflik tersebut. Sementara itu, Ukraina telah mengklaim bahwa lebih dari 14 ribu tentara Rusia telah tewas sejauh ini.
- Negara-negara barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah memberlakukan sanksi keras dan hukuman finansial terhadap Rusia dalam upaya untuk menekan Kremlin agar mengakhiri ofensifnya.
- Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tetapi menyatakan kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ketiga jika diplomasi gagal.