Tapi kemudian persoalan muncul dari para pengelola hotel dan restoran, yang merasa keberatan dengan konsep ini. Pasalnya tamu yang datang untuk wisata itu bukan hanya orang muslim dan wisatawan lokal.
Tetapi juga banyak wisatawan dari luar negeri yang datang, dan mereka beragama islam yang mengharamkan makanan-makanan dan daging tertentu.
"Akhirnya kami berikan pengertian kepada mereka agar memisahkan penempatan antara daging yang haram dengan halal, agar tidak terkontaminasi," pungkasnya. (Luthfillah)