Dari sisi pembayaran, lanjut Hari, persoalan antrian dan kolektif yang harus dievaluasi.
Kemudian dari sisi penjemputan pembayaran atau mobile, pihaknya mengalami keterbatasan sarana karena mempunyai dua mobil E-filling saja.
"Kami harus mengoptimalkan dua kendaraan itu untuk mencakup enam kecamatan. Belum lagi persiapan operasional lainnya," pungkasnya.
Kemudian terkait dengan pembayaran yang sifatnya online, Bapenda sudah membuka tujuh chanel pembayaran, itu harus kami optimalkan untuk menjemput pembayaran.
"Untuk 2022 ada kenaikan Rp56 persen dari 23 miliar di tahun 2021 menjadi 36,5 miliar tahun ini," tutupnya. (luthfi)