ADVERTISEMENT

PKL Kecewa, Sudah Bayar Sewa Lapak Perbulan Hingga Uang Kebersihan, Tapi Masih Saja Direlokasi Pemkab Lebak

Senin, 21 Maret 2022 19:57 WIB

Share
PKL di kawasan di Pasar Rangkasbitung (foto: Yusuf)
PKL di kawasan di Pasar Rangkasbitung (foto: Yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Rangkasbitung, tepatnya jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung mengaku sangat kecewa langkah  keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang berencana akan melakukan relokasi kepada mereka.

Hal itu karena, relokasi yang sudah  direncanakan sejak tahun 2020 itu hingga kini masih belum diiringi solusi pasti dari Pemkab Lebak mengenai nasib para PKL nantinya.

"Sebenernya kita ga setuju tentang relokasi itu, karena kalau direlokasi kita mau jualan dimana ? apalagi sebentar lagi kan mau puasa, dapat bekal puasa dari mana kita ?" aku Shinta, salah satu pedagang buah-buahan di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung saat ditemui, Senin (21/3/2022).

Lapak Shinta sendiri yang sudah berdiri selama bertahun-tahun itu kini sudah ditandai dengan cat warna kuning oleh petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, sebagai tanda bahwa lapak itu harus segera dikosongkan karena melanggar peraturan daerah (Perda).

"Ditandain Pak tadi, katanya harus dibongkar. Tapi kan enggak asal bongkar aja, harus ada solusi pastinya dulu, kalau di bongkar kita mau di relokasi dimana ? di terminal Cileuweung? Disana kan sepi, siapa yang mau beli," katanya.

Dirinya pun mengaku bahwa lapaknya itu tidak gratis, namun dirinya harus membayar lapak tersebut kepada pihak tertentu.  Para PKL di Lebak itu mengaku sudah membayar sewa lapak perbulan juga bayar uang kebersihan.

"Bayar pak sebulan itu Rp1 juta ke yang punya lahan, terus ada juga tarikan di siang hari Rp4 ribu, malam Rp4 ribu. Terus bayar kebersihan Rp2 ribu," tandasnya.

 

Shinta dan para PKL lainnya berharap agar rencana relokasi PKL itu seiring dengan solusi yang ditawarkan Pemerintah.

"Kita mau direlokasi, tapi harus pasti tempatnya,  harus jelas. Jangan dibongkar, tapi kita tidak dipikirkan lagi," pungkasnya. (Yusuf Permana)
 

ADVERTISEMENT

Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT