ADVERTISEMENT

Gus Muhaimin Masih Ngotot Usulkan Pemilu 2024 Ditunda. Alasannya Setiap Pemilu Ekonomi Stagnan

Senin, 21 Maret 2022 16:19 WIB

Share
Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin (tengah) di sela-sela acara IPU (Parlemen Dunia) di Nusa Dua, Bali. (ist)
Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin (tengah) di sela-sela acara IPU (Parlemen Dunia) di Nusa Dua, Bali. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin, masih ngotot  mengusulkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ditunda. 

Menurutnya,  Pemilu tidak banyak memberikan pengaruh positif bagi ekonomi masyarakat.   

"Beberapa kali pengalaman yang kita lakukan Pemilu itu sulit. Stagnansi ekonominya nyata. Setiap Pemilu ekonomi stagnan," kata Gus Muhaimin, sapaan Muhaimin Iskandar di sela-sela menghadiri pembukaan Inter-Parliemantary Union (IPU) ke-144 di Bali International Convention Centre (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022).

 

Sekalipun memang terjadi pertumbuhan ekonomi yang ditopang melalui belanja perlengkapan Pemilu, namun, ditegaskannya, pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 jauh lebih penting. 

"Momen internasionalnya, momen pandemi yang harus di-recovery cepat, itu tidak bisa tidak. Itu ide ya, selanjutnya tergantung ketum partai dan yang punya DPR bisa bicarakan melalui undang-undang," tegas Wakil Ketua DPR ini.

Gus Muhaimin mengatakan,  belum ada langkah konkret dari partainya untuk merealisasi wacana penundaan Pemilu.

 Belum, hanya pemikiran. Sedang terus kita perjuangkan melalui lobi politik tentu ya, kita tunggu saja lobi-lobi politik ini bagaimana," katanya.

 

Meski begitu, lanjutnya, PKB  sudah melakukan pendekatan ke partai politik lainnya. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT