ADVERTISEMENT

Bejat! Gadis Remaja Dipaksa Kerja Jadi PSK, Sehari Minimal Layani 5 Pria Hidung Belang di Tanjung Priok

Senin, 21 Maret 2022 19:01 WIB

Share
Ilustrasi begal payudara. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi begal payudara. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Entah apa yang merasuki diri MI dan FT, sehingga bisa berlaku tega dan bejat terhadap gadis remaja berinisial DSS (16) yang mereka paksa bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dari informasi yang dihimpun Poskota.co.id, diketahui MI dan FT, selain mempekerjakan DSS ternyata juga mempekerjakan 7 gadis remaja lainnya.

Gadis-gadis tersebut, mereka jajakan kepada pria hidung belang, dengan target kerja pelayanan minimal 5 orang pria dalam satu hari.

Dari keterangan warga sekitar, Abdillah (36), dituturkan bahwa MI dan FT biasa menjajakan gadis malang itu di salah satu kamar kos yang terletak di dekat Cafe Meet The Boss, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Biasa disuruh mangkal di kamar kos dekat Cafe Meet The Boss kalau yang saya tahu. Jadi sistemnya itu kayak open BO, tapi ini ada mucikarinya. Nah, si MI ama FT ini lah mucikarinya," kata Abdillah saat ditemui Poskota.co.id di lokasi, Senin (21/3/2022).

Pria yang berprofesi sebagai ojek online itu melanjutkan, bahwa MI dan FT memberi honor lepada gadis-gadis tersebut dengan jangka waktu per minggu.

"Kalau nggak salah dibayar per minggu, tarifnya itu Rp 600.000 - Rp700.000 dah. Kalau soal pembagian berapa-berapanya saya nggak tahu, bener saya nggak tahu soal itu," ungkap dia.

"Kalau soal digerebek polisi itu, kalau nggak salah hari Jum'at (18/3/2022) kemarin deh. Itu ada penggerebekan. Katanya sih bisa ketahuan karena ada salah satu cewek ngadu ke orang tuanya kalau dia dipaksa kerja begini sama si MI dan FT ini," sambungnya.

"(Digerebek) sekitar pukul 21.00 WIB lah, itu saya cuma tahu kalau di kost itu ditemuin ada kondom bekas pakai, terus uang kalau nggak salah sebanyak Rp900.000, handphone, sama KTP," tukasnya.

Terkait hal ini, Poskota.co.id telah mencoba melakukan konfirmasi kepada Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpan.

Namun sayang, hingga berita ini diterbitkan, perwira menengah Polri itu tidak memberikan balasan apa pun. (adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT