ADVERTISEMENT

Masuki Musim Pancaroba, Jabar Masih Dikepung Hujan Beserta Angin, Ini Penyebabnya 

Minggu, 20 Maret 2022 15:38 WIB

Share
prospek cuaca ekstrem Mingguan .(BMKG)
prospek cuaca ekstrem Mingguan .(BMKG)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada periode ini, telah memasuki musim peralihan atau pancaroba.

Kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Jabar pada periode satu minggu terakhir dominan dipengaruhi oleh fenomena global yakni fenomena La Nina (indeks Nino 3.4). 

Itu berarti, fenomena ini masih mengindikasikan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat. 

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Indra Gustari mengatakan, berdasarkan model spasial anomali OLR, nilai anomali OLR di wilayah Jawa Barat seminggu ke depan diprediksi berada pada nilai negatif yang berarti potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat masih relatif tinggi. 

"Suhu muka laut di wilayah Indonesia bagian selatan diprediksi masih relatif hangat dan mendukung untuk terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar wilayah Samudera Hindia sebelah barat Pulau Sumatera maupun wilayah di wilayah Indonesia bagian selatan (dekat Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT) yang berpengaruh kepada pola aliran angin di wilayah Jabar," ungkap Indra melalui pers releasenya, Minggu (20/3/2022). 

Menurut Indra, bibit siklon 90S diprediksi akan menjauhi perairan selatan Jabar dan melemah menjadi sistem tekanan rendah yang bertahan selama seminggu ke depan. 

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di daerah belokan angin (shearline), konvergensi maupun konfluensi yang mungkin akan terbentuk. Kondisi lokal di jabar berada pada musim peralihan ini berada pada kategori labil sedang hingga tinggi," tuturnya. 

Berdasarkan pantauan kondisi cuaca selama satu minggu terakhir, lanjut Indra, cuaca ekstrem didominasi oleh hujan lebat yang mengakibatkan tanah longsor, angin kencang dan beberapa daerah juga mengalami hujan es.

"Hujan lebat mengakibatkan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Banjir di Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Ciamis. Angin kencang terjadi di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Ciamis, hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang yang mengakibatkan hujan es terjadi Kabupaten Cirebon," lanjutnya. 

Stasiun Klimatologi Bogor melansir Prediksi Cuaca satu minggu Kedepan (21–27 Maret 2022). Dengan rincian kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Jabar saat ini dipengaruhi oleh fenomena global yakni La Nina yang ditunjukan oleh Indeks Nino 3.4 yang berada pada indeks -0.80 (nilai normal ± 0.5) yang signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT