INTERNASIONAL, POSKOTA - Presiden China, Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Jumat(18/2/2022), masalah Taiwan perlu ditangani dengan benar untuk menghindari dampak negatif pada hubungan China-AS.
Dilansir dari reuters.com, China mengatakan kalau Taiwan merupakan bagian dari negaranya, yang memisahkan diri harus dibawa kembali, dengan paksa jika perlu.
Hal ini merupakan masalah sensitif dan paling penting dalam hubungan China-AS.
Amerika Serikat, yang mencari bantuan China dalam memulihkan perdamaian di Eropa Timur, khususnya di Ukraina setelah invasi yang dilakukan Rusia 24 Februari kemarin.
AS sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei, tetapi merupakan pendukung terpenting dan pemasok senjata bagi Taiwan.
18, 2022President Biden spoke today with President Xi Jinping of the People’s Republic of China about Russia’s unprovoked invasion of Ukraine. pic.twitter.com/SnpgobFiPz
— The White House (@WhiteHouse)
“Beberapa individu di AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan, dan itu sangat berbahaya,” kata Xi kepada Biden melalui panggilan video, dikutip dari reuters.com.
“Jika masalah Taiwan tidak ditangani dengan baik, akan berdampak subversif pada hubungan kedua negara.” Lanjutnya.
Menurut laporan reuters.com, kapal induk China berlayar melalui selat Taiwan, dibayangi oleh kapal penghancur AS, hari Jumat lalu, beberapa jam sebelum kedua presiden tersebut berbincang.
Pernyataan dari AS mengatakan, Biden menegaskan kembali dalam panggilan telepon dengan Presiden China, kebijakan AS terhadap Taiwan tidak berubah, dan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo.
“Kita terus menentang setiap perubahaan sepihak terhadap status quo, terkait permasalah di Taiwan.” Ucap Washington.