ADVERTISEMENT

HUT ke-49, PDIP Gelar Wayang Orang, Hasto Isyaratkan Tolak Amandemen dengan Sebut Tidak Perlu Bongkar Sastra Jendra

Sabtu, 19 Maret 2022 21:41 WIB

Share
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan untuk pentas WO Bharata dengan lakon Sastra Jendra Hayuningrat Pengruwating Diyu, yang disiarkan lewat Chanel Youtube BKN. (tangkapan layar).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan untuk pentas WO Bharata dengan lakon Sastra Jendra Hayuningrat Pengruwating Diyu, yang disiarkan lewat Chanel Youtube BKN. (tangkapan layar).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Sehingga manusia sebagai ciptaan tidak bisa menyamai Penciptanya, meski sehakekat dengan Sang Pencipta itu sendiri.

Menurut Hasto, dengan lakon Sastra Jendra ini yang dikenal sakti mandraguna arif bijaksana, tetapi pada akhirnya ada kelemahan, ketika ilmu Sastra Jendra yang merupakan ilmu para dewa yang tidak boleh diwedar (dijabarkan) oleh ciptaannya, tapi dilakukan upaya-upaya menjabarkan ilmu itu dalam perspektif duniawi untuk memenuhi yang seharusnya tidak dilakukan Begawan Wisrawa.

Dalam kehidupan sehari-hari setiap ciptaan itu mempunyai tugas menjalankan seluruh tugas ciptaan itu dengan megnhormati hukum-hukum alam yang ada.

 

“Nah, untuk itu cerita Sastra Jendra sangat tepat di tengah dinamika nasional saat in yang sebenarnya ketika masyarakat Indonesia sedang gotong royong menghadapi pandemi, mengatasi masalah yang menyentuh masyarakat banyak," katanya.

Seharusnya semua prioritaskan membantu rakyat, seperti Bu Mega instruksikan agar kader turun membantu rakyat yang sedang susah mendapat uluran tangan, agar mendapat  harapan agar berkehidupan lebih baik. Oleh karena itu, Hasto menyebut tidak perlu bongkar Sastra Jendra 

“Karena itu, berbagai wacana untuk membongkar Sastra Jendra seharunya tidak perlu dilakukan oleh kita,” ujar Hasto. 

Karena kalau kita melihat kehidupan berbangsa bernegara, Ibu Mega selalu mengingatkan, tuntunan kita ideologi Pancasila.

 

Dan dalam menyelengarakan pemerintahan negara, kita mengikuti apa yang dimaksudkan UUD 1945, dimana para pendiri negara sejak awal mengatakan, ketika menjalankan Pancasila dan UUD 1945 seharusnya yang paling penting spirit penyelenggara itu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT