ADVERTISEMENT

Waspada! Penyintas Covid Dapat Terkena Diabetes Tipe 2

Jumat, 18 Maret 2022 16:44 WIB

Share
Illustrasi Virus Covid-19 varian Deltacron (Foto: Instagram/noticiasdequereatro)
Illustrasi Virus Covid-19 varian Deltacron (Foto: Instagram/noticiasdequereatro)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JERMAN, POSKOTA.CO.ID – Penelitian terbaru di Jerman menunjukkan hubungan antara penyakit diabetes dengan Covid-19, menurut peneliti, penyintas Covid sangat berisiko terkena diabetes tipe 2.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia tersebut, dilakukan pada rentan waktu Maret 2020 hingga Januari 2021 dengan melibatkan 35.865 penyintas Covid-19.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa para penyintas Covid-19, 28 persen berisiko lebih tinggi terdiagnosis diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

Peneliti mengatakan, hasil penelitian ini terbukti benar, maka para penyintas harus dipantau kadar gula darahnya setelah sembuh.

Mereka menyarankan pada peneliti di kemudian hari untuk mencari tahu apakah ini hanya terjadi pada penyintas Covid-19 dengan bakat diabetes karena stres yang diakibatkan virus pada tubuh.

Peneliti juga harus memeriksa apakah diabetes pasca Covid-19 dapat hilang setelah pemulihan penuh.

“Karena perkembangan pasien Covid-19 hanya diawasi selama tiga bulan, maka pengawasan lebih lanjut dibutuhkan agar betul-betul memahami apa benar risiko diabetes tipe 2 menyerang penyintas atau akan hilang setelah penyintas sembuh total,” kata salah satu peneliti utama, professor Wolfgang Rathmann, dari Pusat Diabetes Jerman di Universitas Heinrich Heine di Düsseldorf.

Sementara itu, Dr Faye Riley, manajer komunikasi penelitian di Diabetes UK, sebuah organisasi amal untuk orang dengan diabetes di Inggris, ikut mengomentari penelitian ini. Menurutnya sudah ada beberapa studi yang menyebutkan kalau virus Corona dapat memicu diabetes tipe 2.

“Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk merincikan hubungan antara kedua penyakit tersebut,” tutur Dr Riley.

“Belum jelas apakah virus tersebut menyebabkan kasus baru diabetes tipe 2, mengungkap kasus diabetes tipe 2 yang tidak terdiagnosis, atau menaikkan kadar gula darah untuk sementara,” tambahnya. (Rizki Febianto)

ADVERTISEMENT

Editor: Agung Himawan
Contributor: Rizki Febianto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT