JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai, pengangkatan Sudirman Said menjadi Komisaris utama PT. Transjakarta merupakan langkah Anies Baswedan bagi-bagi kursi di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Gembong mengatakan, seharusnya Anies dapat menahan diri berbagi jabatan di tahun akhir masa pengabdiannya sebagai Gubernur.
"Bahwa dia akan berbagi kekuasan diakhir masa jabatan ya itu sah saja sebagai pengambil kebijakan politik gitu. Cuman kalau bicara masalah norma seharusnya menjelang akhir jabatan seharusnya direm, kan gitu," kata Gembong saat dihubungi.
Gembong menilai, pengangkatan Sudirman Said menjadi Komisaris Utama Transjakarta, sangat kental aroma politisnya. Pasalnya, Sudirman Said merupakan tim sukses Anies saat Pilkada DKI tahun 2017.
"Yang pastikan Pak Sudirman itu tim sukses (Anies saat Pilkada DKI 2017). Nah apakah itu nuansanya politis, Gubernur kan jabatan politis keputusannya ya keputusan politis," cetusnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Angelina Betris, menyampaikan, Sudirman Said menggantikan Jaswandi yang telah menjabat sebagai Komisaris Utama sejak Agustus 2019.
Dengan kehadiran Sudirman Said, diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih baik pada organisasi Transjakarta.
Selain itu, bisa melanjutkan perjuangan Jaswandi untuk membawa Transjakarta menjadi moda transportasi BRT yang memenuhi semua kebutuhan mobilitas masyarakat.
“Kami percaya pak Sudirman Said akan membawa perubahan yang lebih besar serta akan membawa Transjakarta melaju lebih baik lagi. Selamat datang dan selamat bertugas,” ucapnya melalui keterangan tertulis. (yono)
.png)
