Tukijah mengungkapkan, karena keterbatasan anggaran sekolah juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan adanya kerusakan yang terjadi.
Sekolah tidak bisa melakukan rehabilitasi karena dana dari bantuan operasional sekolah (BOS) tidak mencukupi. Dana BOS hanya cukup digunakan untuk perawatan, misalnya mengecat dinding sekolah.
“Makanya kalau dari luar SD Cibagus kelihatannya bagus padahal dari dalam pada rusak,” ujarnya.
Rizal Lengos, operator SD Negeri Cigabus, mengatakan, sejak tahun 2019 dia sudah membuat proposal pengajuan rehabilitasi gedung kepada Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kota Serang. Namun sampai saat ini usulan itu tidak pernah direalisasikan.
Bahkan, anggaran rehabilitasi dan peningkatan sekolah malah dialokasikan ke sekolah yang bila melihat kondisinya masih lebih baik dari SD Negeri Cigabus. Pada tahun 2021 juga tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk rehabilitasi sekolah malah yang ada anggaran untuk pembangunan unit sekolah baru (USB).
“Padahal dari dinas sudah sering datang memverifikasi dan ngukur-ukur tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata Rizal.
Rizal mengungkapkan, dia telah menghitung kerusakan keenam ruangan itu ke dalam dapodik. Sesuai sistem, kerusakan itu masuk ke dalam kategori rusak berat karena sudah di atas 50 persen.
"Dalam suasana cuaca yang buruk ini dia berharap perbaikan sekolah segera dilakukan agar tidak ada korban akibat ruangan yang ambruk," tutupnya. (Luthfillah)