Tahanan Narkoba Polres Jaksel Tewas, Komnas HAM Cek CCTV Rutan dan Selidiki Penyebab Kematian

Rabu 16 Mar 2022, 23:41 WIB
Ilustrasi Narkoba. (foto: poskota/ iqbal)

Ilustrasi Narkoba. (foto: poskota/ iqbal)

Komnas HAM sudah meminta keterangan dari penyidik dari Satuan Reserse Narkoba dan petugas Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polres Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, kata Tama, pihaknya telah diperlihatkan oleh penyidik soal dokumen proses hukum.

"Dokumen-dokumen soal penangkapan, penahanan, sampai termasuk dokumentasi saat almarhum sehat dan dokumentasi di rumah sakit, dokumentasi saat jenazahnya diotopsi. Itu mereka memberikan dokumen yang terbuka," kata Tama.

Saat ini Komnas HAM belum dapat menyimpulkan soal kematian Fredy diduga disebabkan penganiayaan karena ada luka lebam di tubuh.

Saat ini Komnas HAM masih menyelidiki soal aduan pendamping korban yang menduga ada kejanggalan dalam kematian Fredy. 

"Memang belum bisa kami simpulkan. Karena kami tidak bisa mendahului hasil kerja. Kami bandingkan dengan data lain. Data pendukung dari saksi, Pemberitaan kami kumpulkan dan kami pelajari. Hari ini kami dapat keterangan dari personel satuan narkoba," katanya.

Berdasarkan hasil keterangan pemeriksaan sementara, penyidik membantah kematian Fredy disebabkan karena penganiayaan.

Penyidik menyampaikan bahwa kematian Fredy disebabkan karena riwayat sakit yang dideritanya.

"Tadi memang sudah menyampaikan apakah ada tindakan kekerasan saat ditahan, memang (penyidik) menyebut tidak ada, tapi itu kan nggak apa-apa kita terima," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya FNS dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

FNS sebelumnya ditangkap Polres Jakarta Selatan terkait kepemilikan ganja di Bali pada Desember 2021.

Rekan FNS, B, menceritakan bahwa FNS mengeluh sakit di sekujur tubuhnya sebelum meninggal. B mengetahui hal itu setelah menjenguk FNS di rumah sakit pada Kamis sore, sebelum FNS meninggal.

Berita Terkait

News Update