Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala, mulai dari anak-anak hingga lansia. Dan kebanyakan kita pernah mengalaminya berkali-kali. Jika sakit kepala ringan mungkin dapat kita dapat mengatasinya dengan obat yang dijual bebas dipasaran, ataupun cukup dengan makanan, kopi, atau istirahat sejenak.
Tetapi jika sakit kepalanya parah atau tidak biasa, Anda mungkin khawatir tentang stroke, tumor, atau pembekuan darah. Untungnya, masalah tersebut jarang terjadi.
Dikutip dari mayoclinic.org, sakit kepala yang kronis biasanya terjadi dalam 15 hari secara berturut-turut
Namun, tetap saja Anda harus tahu kapan sakit kepala membutuhkan perawatan segera dan bagaimana mengendalikan sakit kepala ringan.
Dilansir dari health.harvard.edu, Pada dasarnya Dokter tidak sepenuhnya paham apa yang menyebabkan sebgaian besar sakit kepala. Biasanya mereka tahu bahwa jaringan otak dan tengkorak tidak pernah bertanggung jawab karena mereka tidak memiliki saraf yang mencatat rasa sakit. Tapi pembuluh darah di kepala dan leher dapat menandakan rasa sakit, seperti juga jaringan yang mengelilingi otak dan beberapa saraf utama yang berasal dari otak. Sinus, gigi, kulit kepala, serta otot dan sendi leher juga dapat menyebabkan rasa sakit.
Kapan harus khawatir jika sakit kepala
Biasanya sakit kepala dapat sendirinya dengan sendirinya hanya butuh istirahat ataupun dokter dapat memberikan anda obat untuk menyembuhkan sakit kepala yang parah. Namun, beberapa sakit kepala harus segera membutuhuhkan perawatan medis. Berikut beberapa tanda yang musti Anda khawatir jika sakit kepala:
- Sakit kepala yang pertama kali setelah usia 50 tahun
- Perubahan besar pada pola sakit kepala
- Sakit kepala yang luar biasa parah
- Sakit kepala yang semakin parah
- Perubahan kepribadian atau fungsi mental
- Sakit kepala yang disertai demam, leher kaku, kebingunan, penurunan kewaspadaan atau memori, dan gejala neurologis seperti pengeliharan, bicara cadel, kelemahan, mati rasa, atau kejang
- Sakit kepala yang disertai mata merah yang menyakitkan
- Sakit kepala yang disertai rasa sakit dan nyeri di dekat pelipis
- Sakit kepala setelah mendapatkan pukulan di kepala
- Sakit kepala yang mengganggu aktivitas normal sehari-hari
- Sakit kepala pada pasien penyakit kanker atau gangguan sistem kekebalan tubuh
Berikut adalah Jenis-jenis sakit kepala menurut health.harvard.edu
- Sakit kepala tegang
Biasanya sakit kepala ini terjadi pada tiga dari setiap empat orang dewasa, sakit kelapa ini yang paling umum dari semua sakit kepala. Kebanyakan dari kasus sakit kepala tegang hanya sedikit yang mencapai tingak keparahan.
Sakit kepala ini biasnya memiliki ciri yang khas, kalian akan merasakan tumpul dan meremas kepala anda di kedua sisinya, serasa kepala Anda seperti di catok. Begitu juga bahu anda akan merasakan sakit.
Jenis sakit kepala ini biasanya tidak perlu berobat ke dokter, untuk mengatasi sakit kepala tegang cukup dengan obat pereda nyeri yang ada di pasaran untuk menghilangkan rasa sakitnya.
- Migrain
Migrain biasanya jararang terjadi dibandingkan sakit kepala tegang, tatapi biasanya jauh lebih parah. Migrain lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, namun bukan berarti pria kebal terhadap sakit kepala ini, karena Penelitian Harvard menunjukan bahwa 20.084 pria berusia 40 hingga 84 tahun yang terkena migrain dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 42%.
Untuk mengatasi migrain pada tahap awal biasanya dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit seperti, acetaminophen, aspirin, ibuprofen, naproxen, dan kafein. Jika rasa sakit migrain tidak dapat hilang degan hal tersebut, segera hubungi dokter terdekat.
- Sakit kepala cluster
Sakit kepala ini biasanya jarang terjadi biasanya akan sangat parah jika terjadi, sakit kepala ini biasanya terjadi pada kalangan pria lima kali lebih banyak dibandingan wanita, biasanya orang yang mengalami sakit kepala ini adalah pria paruh baya dengan Riwayat merokok.
Seperti namanya, sakit kepala ini terjadi secara berkelompok (cluster). Satu sampai delapan kali sakit kepala dalam sehari selama periode tiga bulan setiap tahun atau dua tahun.
Mengatasi sakit kepala ini dapa dilakukan dengan obat seperti divalproex, topiramate, dan lithium. Tetapi jika obat tersebut tidak dapat mengatasinya segera hubungi dokter terdekat.
Adapun sakit kepala lainyanya yang bersumber dari efek samping dari penggunaan obat ataupun penyakit lainnya.
Medical Headaches (sakit kepala obat). Seperti namanya sakit kepala ini biasanya terjadi karena efek samping dari obat, seperti paradoks kalian meminum obat untuk menghilangkat sakit, tetapi kalian malah mendapatkan penyakit baru. Biasanya hal ini hanya terjadi sementara.
Sakit kepala sinus. Sinusitus akut menyebabkan rasa sakit kepala di dahi, di sekitar hidung dan mata, di atas pipi, atau gigi atas. Membungkuk ke depan dapat meningkatkan rasa sakitnya.
Sakit kepala es krim. Biasanya terjadi setelah anda makan sesuatu yang dingin. Hal ini biasnaya akan hilang dalam waktu kurang dari satu menit.
Sakit kepala karena tekanan darah tinggi. Gejala ini terbilang jarang, faktanya, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala sama sekali.
Sakit kepala akibat olahraga dan seks. Olahraga berat yang tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala. Pamanasan bertahap sebelum olahraga dapat membantu agar tidak terkena gejala ini. Hubungan seksual juga dapat memicu sakit kepala biasanya sakit kepala ini disebut dengan sakit kepala orgasmik.