Harga-Harga yang Bikin Was-Was

HALO apa kabar,Ibu Bapak. Punya minyak goreng, gula pasir dan sembako lainnya? Syukur deh. Sebentar lagi kan bulan puasa, biasanya emak-emak butuh banget sama minyak goreng untuk keperluan berbuka dan sahur. “ Betul, pokoknya yang penting cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi  nggak usah menimbun bahan makanan, ” kata sahabat Bang Jalil yang menyapa  dari jarak jauh.

Bang Jalil menjawab salam dari sang sahabat yang selalu rajin melaporkan keadaan setiap saat yang terjadi di bumi yang kaya ini. Selain masyarakat  harus waspada pada covid dan turunannya, juga dibikin was-was dengan gejolak harga-harga sembako dan kebutuhan  lain.

“ Hari gini, ngantre minyak goreng, aneh!” gerutu Bang Jalil.

“ Aneh, tapi nyata,” sambut sang istri.

Ya, betul saat in peristiwa yang kayak begitu memang aneh tapi nyata. Anehnya, dalam PPKM level sekian, kan masyarakat diminta jaga jarak. Lha itu, mengantre minyak goreng pada desak-desakan?

“ Habis ngantre terpapar. Kasihan rakyat kecil!” ujar istri Bang Jalil.

Ekonomi lagi berat. Terutama masyarakat bawah yang punya penghasilannya nggak jelas gegara covid 19  yang masih terus tumbuh berseri. Ketambahan lagi,minyak goreng  menghilang, malah jadi lelucon di medsos. Kata minyak goreng,” Hehehee, pada sibuk nyariin saya ye? Ane lagi ngumpet, ditimbun nih sama orang yang serakah!”

“ BBM juga naik,” kata sahabat.

“ Semua barang pada naik, malah ada yang ganti harga!” kata istri Bang Jalil.

“ Udah ibu nggak usah ikutan, ini urusan negara. Baiknya Ibu beli kopi. Jangan lupa gorengannya!” perintah Bang Jalil.