"Guru-guru semasa sekolah saya udah nggak aneh lagi lihat saya berdiri di depan kelas atau di kantin setiap ujian berlangsung, karena saya belum bayar SPP atau bayar uang ulangan pada saat itu,” ujarnya.
Dengan keterbatasan ekonomi, Gugun sempat memiliki impian menjadi marketting mobil.
Ia berpikir bahwa menjadi marketting mobil terlihat sukses dan memiliki masa depan yang bagus untuk kehidupan.
Ia pernah berjualan pulsa di sekolahnya dan memilih tidak tinggal dirumah lalu ngekos, dan sempat mengalami kesulitan keuangan dalam kondisi terburuk.
Selepas sekolah, ia pernah menjadi sales agent di perusahaan pembiayaan dan mendapat pelanggan yang menipu dirinya hingga ia dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
Setelah itu ia sempat menganggur beberapa bulan sebelum akhirnya mendapat pekerjaan di bagian produksi alas kaki.
Berkat kepiawaiannya dalam urusan produksi, Gugun membangun usaha Undersix dengan tujuan ingin memberikan nilai tambah kepada para pengguna maupun pelanggannya.
"Saya senang mempelajari hal baru, untuk itu saya harap usaha saya bukan hanya mensejahterakan namun juga menjadi manfaat untuk orang lain," tandas Gugun. (*/mia)