ADVERTISEMENT

Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Pengamat Nilai Mendag Gagal, Mestinya Sudah Paham Pola Permainan dan Siapa Saja yang Bermain

Kamis, 10 Maret 2022 09:37 WIB

Share
Azmi Syahputra. (ist)
Azmi Syahputra. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Mengacu pada fungsi kementerian semestinya  juga Menteri Koordinator Perekonomian dan Meteri Perdagangan harus bertanggung jawab penuh  mengatasi segera hal ini atau  bisa jadi jabatan mereka akan " bakal menjadi sarana digoreng atas kelangkaan minyak goreng," ucapnya.

Mengacu pada tupoksi semestinya  merekalah yang  sangat paham terkait peta kesediaan produksi dalam negeri dan distribusi termasuk perilaku pasar, perilaku pedagang, perilaku pembeli dan terutama praktik perilaku mental para  birokrasi di kementerian itu sendiri.

"Para pejabat di lingkungan kementerian ini tentunya sudah sangat paham skema dan pola permainan, di area dan  pihak mana  yang melakukan kecurangan. Dan siapa  saja yang bermain dalam kelangkaan  minyak goreng ini,"

"Harus diungkap berdasarkan data, kalau tidak diungkap kementeriannya harus siap jadi sarana "digoreng" publik akibat lalai dalam kinerjanya sendiri," cetusnya.

 

Semestinya dari hasil investigasi pejabat terkait kelangkaan minyak goreng sudah diketahui dan terjawab sebab dan siapakah  pihak tertentu  yang mendapatkan tawaran atau keuntungan atas kelangkaan minyak goreng? 

"Untuk itu, pemerintah wajib menjaga wibawa dan kredibilitasnya di mata masyarakat, karenanya pemerintah harus pula tegas dan mampu mengendalikan  pelaku usaha," ujarnya.

Jika perlu cabut izin perusahaan yang produksi atau izin distribusinya,  bila nyata nyata didapati mereka menyimpang dan tidak mempriorotaskan kebutuhan dalam negeri," tegas Azmi.

 

Karena perbuatan para pelaku yang bermain ini, telah nyata nyata membuat kesulitan masyarakat, kehawatiran dan kegaduhan sosial terutama menimbulkan kerugian bagi masyarakat," tutupnya. (rizal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT