Tetap Beroperasi di Rusia, McDonald's, Coca Cola, dan KFC Membuat Barat Berang dan Dicap Mengerikan

Selasa 08 Mar 2022, 16:03 WIB
Restoran Donald's di Moskow, jaringan ini memiliki 847 gerai di Rusia ( Foto: Anadolu Agency via Getty Images)

Restoran Donald's di Moskow, jaringan ini memiliki 847 gerai di Rusia ( Foto: Anadolu Agency via Getty Images)

RUSIA - Rusia telah mengobarkan perang dengan penyerbuan ke Ukraina. Hal ini membuat pihak Barat mengecam tindakan perang yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu.

Rusia dengan tegas menyatakan, akan menindak tegas siapa pun yang menentang keputusan perang ke Ukraina, termasuk warganya sendiri.   

Ternyata kondisi ini membuat sejumlah perusahaan multinasional asal Barat menjadi keder, dan berhenti beroperasi, takut dengan ketegasan Vladimir Putin.

Namun, ternyata perusahaan multinasional McShame sebagai burger raksasa McDonald's dan Burger King, lantas Coca-Cola, KFC serta perusahaan besar Barat lainnya tetap beroperasi di Rusia.

McDonald's dan perusahaan barat besar lainnya menghadapi kemarahan yang semakin besar malam ini karena terus beroperasi di Rusia.

Perusahaan multinasional dari Barat, McDonald's, Burger King, KFC, Pepsi dan Coca-Cola juga termasuk di antara mereka yang masih tetap beroperasi di Rusia, terus membuka restorannya meskipun perang Vladimir Putin di Ukraina.

Ternyata, langkah perusahaan-perusahaan besar dari Barat (Burger King, KFC, Pepsi dan Coca-Cola, McDonald's, Starbucks) membuat pihak Barat berang, dan menilai kehilangan kompas moral. . 

Chris Bryant dari Partai Buruh di Inggris menuduh beberapa raksasa "kehilangan kompas moral mereka".

Lainnya, termasuk Apple dan Visa, akan menghentikan perdagangan di Rusia.

Reaksi publik terhadap perusahaan barat kaya yang masih berdagang di Rusia malam ini meningkat karena mereka menghadapi tuntutan lebih lanjut untuk mundur.

Sementara beberapa nama besar telah menangguhkan kegiatan, yang lain seperti McDonald's, KFC, Burger King, Coca-Cola, PepsiCo dan Starbucks terus beroperasi di negara itu, meskipun ada invasi ke Ukraina.

Berita Terkait

News Update