ADVERTISEMENT

Terkait Begal Mulut, Sosiolog Musni Umar: Ada Kelainan Seks, Pelaku Merasakan Sensasi Berbeda

Selasa, 8 Maret 2022 23:32 WIB

Share
Ilustrasi begal payudara. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi begal payudara. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sosiologi Umum dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar, mengatakan, ada banyak kemungkinan terkait motif dari pelaku begal mulut terhadap mamah muda di Bojongsari, Kota Depok.

Menurutnya, bisa jadi pelaku melancarkan aksinya karena memiliki perilaku penyimpangan seksual. Jadi pelaku berbuat seperti itu hanya sebatas untuk memuaskan hasrat seksualnya tanpa ada motiv lain.

Jadi saat membungkam mulut si korban menggunakan tangannya, pelaku merasakan sensasi seksual yang berbeda. Setelah hasratnya terpuaskan kemudian pria mesum itu kabur meninggalkan korbannya.

"Bisa jadi ada perilaku kelainan seks. Ada karena yang melakukan itu laki-laki merasa kalau megang perempuan terpuaskan gitu ya merasa puas. Secara kemungkinan bisa terjadi gitu ya," kata Musni saat dihubungi.

Kemudian kata Musni, bisa jadi hanya sebatas menebar ketakutan atau teror di tengah mayarakat untuk mengalihkan isue. Menurutnya, segala kemungkinan adanya motiv-motiv lain sangat bisa terjadi dalam kasus ini.

 

"Jadi ini perilaku yang sangat aneh ya yang bisa jadi ada motif ekonomi juga di situ, kalau misalnya perempuan itu punya barang diambil. Bisa juga untuk menciptakan ketakutan di masyarakat kaya teror begitu, nanti kalau orang udah takut ada sasaran lain gitu," ujarnya.

Untuk mengungkap motiv apa dibalik pembegalan mulut mamah muda tersebut, Musni meminta aparat segera bergerak untuk menangkap pelaku.

"Sebaiknya aparat mencari orang yang melakukan seeprti itu kemudian ditangkap ya diinvestigasi apa motivnya gitu. Karena itu meresahkan masyarakat ya terutama perempuan akhirnya mereka nggak bisa beraktifitas," pungkasnya. (yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT