ADVERTISEMENT

Jumawa Pelaku Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Letkol Priyanto: Kita Tentara, Tidak Usah Cengeng, Tidak Usah Panik! 

Selasa, 8 Maret 2022 19:11 WIB

Share
Kolonel Inf Priyanto (kiri), terdakwa pelaku tabrak lari sejoli di kawasan Nagreg, dalam sidang perdana di Pengadilan Militer Tinggi II. (foto: poskota/ ardhi)
Kolonel Inf Priyanto (kiri), terdakwa pelaku tabrak lari sejoli di kawasan Nagreg, dalam sidang perdana di Pengadilan Militer Tinggi II. (foto: poskota/ ardhi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kolonel Inf Priyanto, pelaku tabrak lari sejoli hingga tewas di Nagreg, Kabupaten Bandung sempat menguatkan mental dengan menyatakan bahwa tentara tak boleh cengeng usai menabrak sejoli Handi Saputra dan Salsabila hingga tewas. 

Hal itu, diketahui dari pembacaan dakwaan oleh Oditur Militer Tinggi II Jakarta, Kolonel Sus Wirdel Boy dalam sidang perdana di Pengadilan Militer Tinggi II, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (8/3/2022).

Dalam kesempatan itu, Wirdel menyampaikan kronologis terkait awal mula kejadian terdakwa Priyanto bersama dua rekannya, Koptu Ahmad  Sholeh dan Kopda Andreas Dwi Atmoko terlibat kecelakaan dengan mendiang Handi Saputra dan Salsabila.

"Bahwa pada hari Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 10.00 WIB terdakwa, saksi 2, saksi 3, berangkat dari Cimanggis, Jawa Barat menuju Yogyakarta melalui Tol Purbaleunyi menggunakan kendaraan (mobil) Panther," jelas Wirdel di persidangan, Selasa (8/3/2022).

Lanjutnya, sekira pukul 15.30 WIB, mobil Panther tersebut melaju di Jalan Raya Nagreg.

 

Tepat di dekat SPBU Ciaro, Kampung Tegal Lame, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mobil Panther hitam tersebut bertabrakan dengan sepeda motor Satria FU yang dikendarai korban Handi Saputra yang berboncengan dengan Salsabila.

"Dari arah yang berlawanan bertabrakan dengan motor Suzuki Satria FU warna hitam yang dikendarai Handi saputra mengakibatkan Salsabila dan Handi Saputra terpental jatuh dari sepeda motor," jelasnya.

Lantaran suara benturan begitu keras, memancing warga untuk datang dan berkerumun di lokasi kecelakaan.

Salah satu warga pun mengimbau agar siapa pun termasuk Priyanto beserta dua rekannya, untuk tidak memindahkan tubuh Salsabila yang pada saat kejadian berada di kolong mobil serta tubuh Handi Saputra yang tergeletak di samping mobil, sampai petugas kepolisian datang.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT