Setelah Turki, Giliran Israel yang Ingin Jadi Pahlawan Tengahi Perang Rusia-Ukraina

Senin 07 Mar 2022, 10:48 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennet. (Foto: Reuters).

Perdana Menteri Israel Naftali Bennet. (Foto: Reuters).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berupaya menjadi penengah dalam perang Rusia-Ukraina, kini giliran Israel yang berusaha mencari panggung di mata dunia.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennet mengatakan negaranya akan terus berusaha menengahi antara Rusia dan Ukraina, meski jika keberhasilan tampaknya tidak mungkin terjadi.

"Kami akan terus membantu di mana pun diminta, bahkan jika kemungkinannya tidak besar. Saat ada celah kecil, dan kami memiliki akses ke semua sisi dan kemampuan, saya melihatnya sebagai kewajiban moral untuk melakukan setiap upaya," cuap pria 49 tahun ini, dikutip dari Reuters, Senin (7/3/2022).

Ukraina sebelumnya telah meminta agar Israel menjadi perantara, dengan alasan hubungan baik pemerintah dengan Kyiv dan Moskow. Kantor Bennett mengatakan dia telah berbicara tiga kali selama akhir pekan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada kabinetnya, Bennett tidak memberikan rincian tentang pertemuan tiga jam Kremlin dengan Putin pada hari Sabtu.

Kedua pemimpin berbicara lagi melalui telepon pada hari Minggu yang membahas kontak terbaru Bennett dengan para pemimpin sejumlah negara.

Secara paralel, Bennett berbicara dengan para pemimpin Jerman dan Prancis. Sementara menteri luar negerinya, Yair Lapid, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin di Riga.

Israel telah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Mereka menyatakan solidaritas dengan Kyiv dan mengirim bantuan kemanusiaan. Tetapi Bennett belum memenuhi permintaan Ukraina untuk bantuan militer dan telah membuka saluran ke Rusia, yang dengannya Israel mengoordinasikan operasinya melawan penempatan Iran di Suriah.

Sekitar 90 anak dari panti asuhan Yahudi di kota Zhytomyr, Ukraina, diterbangkan dari Rumania ke Tel Aviv pada Minggu.(*)

Berita Terkait

News Update