Pengamen Pemalak Penumpang Bus Terminal Kalideres Ancam Korbannya Pakai Gunting Rakitan

Senin 07 Mar 2022, 18:01 WIB
Polisi saat membeberkan barang bukti penangkapan pengamen yang meresahkan masyarakat. (foto: poskota/ pandi)

Polisi saat membeberkan barang bukti penangkapan pengamen yang meresahkan masyarakat. (foto: poskota/ pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamen di Terminal Kalideres berinisial FP (23) yang diringkus polisi usai melakukan pengancaman dengan menggunakan pisau kepada korban di dalam bus gunakan gunting dan dirakit seperti pisau.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menyebut, senjata tersebut sengaja dirakit tersangka untuk melakukan pengancaman kepada warga.

"Jadi tersangka menggunakan gunting yang dirakit seperti pisau ini untuk melakukan pengancaman kepada korban," ujarnya saat konferensi pers, Senin (7/3/2022).

Menurut Syafri, tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen kerap melakukan pengancaman kepada korban ketika korban tidak memberikan uang.

"Tersangka ancam korban pakai pisau rakitan ini kalau korban gak mau ngasih uang kepada tersangka," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, preman di terminal bus Kalideres Jakarta Barat yang kerap meresahkan masyarakat dengan cara melakukan pemalakan sambil mengancam korban dengan menggunakan senjata tajam diringkus polisi, Minggu (6/3/2022).

Kanit Reskrim Polsek Kalideres Iptu Tri Baskoro Bintang mengatakan, penangkapan kepada pelaku dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada preman yang melakukan pemalakan sambil mengancam korban.

"Kami langsung melakukan pencarian kepada pelaku. Pelaku dapat di amankan di sebuah warung di depan terminal Kalideres," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (6/3/2022).

Saat dilakukan penangkapan, pelaku masih memakai baju yang dipakai saat melakukan pemalakan serta ditemukan senjata tajam yang digunakan untuk mengancam.

Menurut Bintang, pelaku kerap melakukan pemalakan di kawasan terminal Kalideres. Saat ini pelaku telah dibawa ke Polsek Kalideres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Pelaku sering beraksi di kawasan terminal dan meresahkan masyarakat. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan," paparnya.

Berita Terkait

News Update