LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur telah merusak 43 rumah warga.
Hal itu menyebabkan para penghuni rumah terpaksa harus mengungsi, lantasan kondisi rumah mereka sudah lagi tidak layak untuk dihuni.
Mereka mengungsi di posko pengungsian yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak di sebuah lapangan tepat didepan Kantor Desa Curug Panjang. Terhitung sudah hampir 2 minggu mereka mengungsi tenda itu.
Salah satu pengungsi, Siti Mariani mengatakan, dirinya sudah mengunsi bersama dengan keluarga termasuk anak yang masih berusia di bawah lima tahun alias balita sejak rumahnya hancur akibat pergerakan tanah yakni pada akhir bulan Februari kemarin.
"Sudah hampir dua minggu pa ngungsi di sini, rumah udah ga bisa lagi di isi. Takut kita juga kalau tidur di rumah," kata Siti saat ditemui di posko pengungsian, Minggu (6/3/2022).
Ketika disinggung betah atau tidak, Siti mengaku, sudah tidak betah. Hal itu karena di posko pengungsian ini, sering becek ketika hujan datang.
"Ya betah ga betah pa, besek disini kalau hujan. Tapi mau gimana lagi, dari pada bahaya di rumah," akunya.
Para pengungsi lainnya sendiri, kata Siti, kini sudah sering mengalami sakit-sakitan, seperti demam, dan flu. Hal itu mungkin disebabkan oleh pergantian cuaca yang terkadang panas dan hujan.
"Tapi alhamdulillah sekarang sudah ada posko kesehatan, jadi langsung diobati," ujarnya.
Ketua RT Kampung Cihuni, Hidayat mengatakan, bahwa para pengungsi sendiri kini sangat mendambakan akan adanya relokasi secepatnya yang dilakukan oleh Pemerintah. Hal itu agar mereka bisa kembali tinggal di hunian yang layak dan nyaman.
"Kalau ditanya harapannya, ya tentu kita sangat mengharapkan relokasi secepatnya. Warga pengen kembali tinggal di rumah yang aman dan nyaman," pungkasnya. (Yusuf Permana)