SERANG, POSKOTA.CO.ID - Hanya berbekal terpal tenda seadanya, ratusan warga yang terdampak banjir di sekitar kawasan Banten Lama mendirikan tenda darurat pengungsian sementara.
Tenda darurat itu berdiri di dua lokasi, pertama di Benteng Speelwijk dan kedua di Benteng Surosowan. Di atas reruntuhan dua benteng tinggi itu warga bertahan.
Mereka mendirikan tenda dengan bahan seadanya berupa terpal dan kayu serta diikat dengan tali plastik.
Menurut Marhamah, warga Kampung Kebon Kelapa Dua, yang merupakan pengungsi di tenda darurat itu, dia mengatakan sejak banjir terjadi pada Selasa, 1 Maret 2022 dia bersama keluarganya menyelamatkan diri di atas Benteng Surosowan.
Total ada enam keluarga yang berteduh di satu tenda pengungsian sepanjang kurang lebih 3x1 meter.
Mereka tak mau mabil pusing berdesak-desakan di dalam tenda karena tidak ada pilihan lain.
Meski sudah mendirikan tenda nyatanya Marhamah masih merasakan kedinginan saat malam hari.
"Kalau hujan bocor jadi aer masuk," kata Marhamah, Rabu (2/3/2021).
Beruntung banyak bantuan datang menghampiri para pengungsi. Mulai dari makanan sampai dengan air minum.
Sampai saat ini Marhamah masih bertahan di tenda darurat karena air masih menggenangi rumahnya.
Ketika pagi hari dia memeriksa rumahnya, air masih sedengkulnya. Maka, dia terpaksa tinggal di dalam tenda darurat sambil menunggu air surut.