"Apa yang diminta pelaku, diberikan. Korban kemudian membuka brankas yang ada di lantai 1, lalu semua isinya diberikan. Sejumlah perhiasan dan uang tunai puluhan juta dari penjualan elektronik, diserahkan ke pelaku. Serta tujuh buah HP bermerk mahal. Estimasi kerugian mencapai Rp. 400 juta," tambahnya.
Setelah pelaku mendapatkan isi brankas, lanjut Irwan, pelaku menyekap RG bersama ART dan Baby Sitter yang masih muda di kamar lantai 2. Kedua tangannya diikat menggunakan kain, lalu pintu dikunci dari luar. Sedangkan bos FW, diikat kedua tangannya.
Sekitar pukul 04.00 WIB, saat pelaku sudah kabur, FW berhasil membuka ikatan tangannya. Ia lalu membebaskan istri dan kedua anak laki-lakinya yang masih usia 6 dan 4 tahun, baru membuka kamar dan membebaskan karyawannya.
"Semua dalam keadaan selamat," beber Irwan kepada Poskota di rumahnya yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Usai beraksi, pelaku juga mengambil server CCTV yang berada di kamar majikan di lantai 2.
"Di Ruko ini ada banyak kamera CCTV. Di depan, ada tiga kamera. Di dalam, ada dua kamera. Total, ada lima buah kamera terpasang. Namun karena pelaku profesional, usai berhasil mengambil harta korban, pelaku langsung bawa kotak server yang berada di dalam kamar majikan. Setelah itu, pelaku langsung pergi meninggalkan tujuh orang yang disekap dalam Ruko berlantai tiga tersebut," tambahnya.
Irwan menduga, ada kemungkinan kuat para pelaku ini masuk dengan memanjat Ruko sebelah, yang merupakan gudang tempat penyimpanan barang toko elektronik New Alfa tersebut.
"Diduga pelaku masuk dengan cara manjat ke lantai dua, setelah itu mencongkel jendela. Dengan mudah, pelaku bisa masuk ke dalam Ruko dan langsung menuju kamar para korban," tuturnya.
Namun Irwan menyebut, ada satu kamera CCTV dari Ruko sebelah yang merekam pergerakan para pelaku. Dari kamera CCTV milik Ruko penjual susu yang ada di sebelah, terekam pelaku berjumlah lima orang. Tiga orang yang masuk ke dalam Ruko, dua orang berjaga-jaga di luar.
"Ada mobil diparkir seperti Dhaihatsu Grand Max warna biru telor asin. Selain tiga yang masuk, terdapat dua orang yang sedang nunggu jaga-jaga di depan Ruko," paparnya.
Setelah kejadian, korban langsung laporan ke ketua lingkungan (RT). Setelah itu, baru ke Polsek Pancoran Mas.
"Sekitar pukul 06.30 WIB, di TKP sudah ramai. Anggota berpakaian dinas dan preman langsung lakukan olah TKP. Warga pun dilarang mendekat buat ambil foto," pungkasnya.