Perundingan Damai Antara Rusia-Ukraina Dimulai

Selasa 01 Mar 2022, 08:46 WIB
Suasana perundingan damai antara delegasi Rusia dengan Ukraina di Belarusia. (Foto: RT.com).

Suasana perundingan damai antara delegasi Rusia dengan Ukraina di Belarusia. (Foto: RT.com).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perundingan antara delegasi tingkat tinggi dari Rusia dan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan antara kedua negara telah dimulai di Belarusia, Senin (28/2/2022). Moskow meluncurkan serangan militer skala penuh, pekan lalu, dan pasukannya ditempatkan di pinggiran ibukota Kiev.

Pada hari Senin, rekaman dimaksudkan untuk menunjukkan dua helikopter Ukraina tiba di wilayah Gomel, dekat perbatasan.

Dilansir dari RT, Selasa (1/3/2022), Laporan dari kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa delegasi Kiev termasuk Menteri Pertahanan, Alexey Reznikov, kepala faksi Hamba Rakyat yang berkuasa, David Arakhamia, dan wakil Menteri Luar Negeri Nikolay Tochitskiy, serta yang lainnya.

Menurut pernyataan itu, tujuan utama Kiev dalam pembicaraan genting dengan Moskow adalah gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia dari negara itu.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow tidak mengumumkan posisinya menjelang pembicaraan dengan perwakilan Kiev karena diskusi “harus berlangsung dalam keheningan.”

Dia juga menyatakan penyesalan bahwa negosiasi berisiko tinggi tidak dimulai sehari sebelumnya.

Pihak Ukraina setuju untuk mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan Rusia mereka pada hari Minggu setelah awalnya menolak untuk mengirim tim perwakilan atas ketidaksepakatan tentang lokasi dan persyaratan awal. 

Kiev berpendapat bahwa tidak pantas untuk mengadakan diskusi krisis di Belarusia. Mereka mengklaim bahwa angkatan bersenjata Moskow menggunakan wilayah itu untuk melakukan serangan. 

Pemerintah Belarusia bersikeras bahwa pasukannya tidak memfasilitasi operasi militer.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan terhadap Ukraina pekan lalu menyusul permintaan dari para pemimpin Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang baru diakui untuk memerangi apa yang mereka klaim sebagai peningkatan tajam dalam ‘agresi Ukraina.’ 

Putin berpendapat bahwa tujuan dari operasi itu adalah untuk ‘demiliterisasi’ dan ‘de-nazifikasi’ negara tersebut.

Berita Terkait
News Update