SERANG, POSKOTA.CO.ID - Perayaan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam merupakan momen penting untuk diperingati setiap tahunnya.
Oleh karenanya, Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Al Furqon serta masyarakat Komplek Taman Lopang Indah, Kota Serang, Banten, tidak ketinggalan untuk memperingati hari besar Islam tersebut, Minggu (27/2/2022).
Penyelenggaraan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Furqon ini dihadiri Abuya DR. H. Ar-Razy Hasyim, MA.Hum sebagai Penceramah serta Dik Doank sebagai moderator dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan sesuai yang dianjurkan Tim Satgas Covid-19.
Ketua Panitia Peringatan Isra Mi'raj, H Yosep Hidayat mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Peringatan Isra' Mi'raj tahun ini merupakan yang pertama kalinya dengan melibatkan banyak warga.
Peringatan Isra Mi'raj di masa pandemi Covid-19 sebelumnya dilaksanakan hanya sebatas jamaah masjid.
"Alhamdulillah, tahun ini bisa mengundang masyarakat dan telah mendapat izin dari Pemerintah Kota Serang, dalam hal ini Dinas Kominfo dan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar H Yosep Hidayat.
H Yosep menjelaskan meski persiapan acara Isra Mi'raj ini terbilang singkat, namun secara keseluruhan acara berjalan dengan tertib dan lancar serta menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
"Alhamdulillah acara peringatan Isra Mi'raj berjalan lancar, hal ini tidak terlepas dari peran panitia, pengurus RT dan RW serta Pemuda Masjid. Dengan Tema menguatkan ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Insaniyah mari kita jadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari," kata H Yosep, yang juga Penasehat Masjid Al Furqon.
Dalam Tausiyahnya, Buya Arrazy menyampaikan, bahwa Isra Mi'raj memiliki nilai sejarah dan mengandung sejumlah hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik bagi umat Islam.
Salah satu hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj adalah sebagai ujian keimanan bagi setiap umat Islam.
"Kalau kita berbicara ukhuwah seperti tema acara, yang lebih penting yaitu ukhuwah imaniyah. Dengan imaniyah, tentunya akan menjaga ukhuwah Islamiyah (sesama umat Islam), Wathoniyah (bernegara) dari perpecahan umat Islam sendiri," tutur penceramah bergelar doktor ini.