Selain ketiganya, masih ada ribuan kuburan keramat lain, namun sayangnya hingga saat ini, menurut H Dulatif, belum teridentifikasi. Tapi yang pasti usianya sudah mencapai ratusan tahun. Konon, sebagian besar adalah makam prajurit kedua prabu yang gugur saat perang terjadi di kawasan Sajira dan Cipanas.
Kuncen lainnya, Abah Nurdin mengungkapkan, bahwa pengunjung makam Wong Sagati ini sendiri tidak hanya berasal dari wilayah Banten, namun dari wilayah Jawa Barat, Timur, hingga Lampung.
Banyak alasan mereka ingin pergi jauh-jauh dari daerahnya untuk berziarah ke makam Wong Sagati ini. Di antaranya, ada yang ingin mengetahui sejarah penyebaran Islam di Banten, ada yang meminta doa-doa, ataupun sekedar wisata religi biasa saja.
"Paling padat itu waktu ziarah Akbar yang digelar setiap Kamis terkahir bulan Sya'ban. Semua orang dari berbagai daerah seperti Bogor, Bandung, Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur, dan Cirebon pada ziarah disini. Nanti waktu malam itu, semuanya akan berzikir semalaman," ucapnya.
Selain bisa mengetahui salah satu sejarah penyebaran agama islam di Kabupaten Lebak, para peziarah di Makam Wong Sagati ini juga bisa meluang waktunya untuk sekedar bermain air di pinggiran sungai Ciberang.
Bahkan yang lebih unik lagi, ada Hirung, atau bebatuan unik yang tidak jauh dari makam Wong Sagati itu.
Hirung adalah bebatuan cadas dengan lubang-lubang unik di tepi sungai Ciberang. Kendati belum banyak yang tahu lokasi ini, tapi foto-foto hirung telah banyak tersebar di sosial media Instagram karena begitu instagramable saat dipotret.
Lokasi hirung tidak begitu jauh dari makam, hanya berjarak sekitar 200 meter saja dan bisa ditempuh dengan jalan kaki, mengitari pinggir sungai. Jadi, jangan lewatkan ke Hirung jika sedang berkunjung ke Makam Wong Sagati.
"Kemarin saya ikut ziarah dengan keluarga ke Makam Wong Sagati ini, pas saya cari di Google tentang Makam Wong Sagati, ternyata ada tempat wisata yang tidak jauh dari makam itu. Yakni ada batu Hirung," kata Nurandi, salah satu peziarah.
Lihat juga video “Beberapa Pejabat Daerah Kena Semprot Bu Risma Marah-Marah di Bogor”. (youtube/poskota tv)
Nurandi mengaku sangat takjub dengan bebatuan Hirung itu. Pasalnya, bebatuan Hirung itu jarang ada, dan sangat langka.
"Keren sih, bisa liat langsung bebatuan unik yang terbentuk secara langsung oleh alam," katanya.
Mengenai ziarah di lokasi makam Wong Sajati, Nurandi mengaku lebih tenang dan perasaan sejuk lainnya setelah berziarah di makam itu.