JAKARTA POSKOTA.CO.ID - Sebuah studi baru mengungkap risiko infeksi ulang akibat varian omicron sebanyak 5 kali lebih tinggi dari pada varian corona lainnya. Penelitian ini dilakukan oleh imperial College London.
Menurut para ahli, kasus infeksi ulang lebih banyak ditemuka pada varian omicron dalam makalah yang diterbitkan di Nature.
Hal ini juga sesuai data yang dibagikan oleh badan keamanan Kesehatan inggris, sebelum pertengahan November bahwa virus corona omicron ditemukan, infeksi ulang menyumbang sekitar satu persen dari kasus Covid-19 yang dilaporkan, tetapi tingkat sekarang telah meningkat menjadi sekitar 10 persen.
“Infeksi ulang dengan virus yang menyebabkan Covid-19 berarti seseorang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi. Setelah pulih dari Covid-19, Sebagian besar individu akan memiliki perlindungan dari pengulangan infeksi,” kata The US Centers for Disease Control and Prevention dikutip dari Times of India, Sabtu (26/02/2022).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan varian Omicron kemungkinan besar bisa menyababkan infeksi ulang. Dengan maksud orang yang sebelumnya memiliki Covid-19 dapat terinfeksi ulang lebih mudah dengan Omicron.
“Bukti awal menunjukan mungkin ada peningkatan resiko terinfeksi ulang pada varian Omicron. Dibandingkan dengan varian lain yang menjadi perhatian, tetapi informasinya terbatas,” terang WHO
Walaupun gejala Omicron ringan, para ahli dan mereka yang telah terinfeksi lebih dari satu kali mengatakan bahwa gejala infeksi ulang jauh lebih parah.
“Jika mengalami gejala ringan, tidak medapatkan respons imun yang sangat baik , dan anda terpapar lagi dengan virus dalam dosis besar, itu pasti mungkin,” kata profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York, dr Thomas Russo.(*)