ADVERTISEMENT

Proyek Tol Cijago Didemo Warga RW 10 Tanah Baru Beji, Gegara Tanah Wakaf Digusur?

Sabtu, 26 Februari 2022 19:00 WIB

Share
Kapolsek Beji Kompol Cahyo bersama anggota mengamankan aksi demo warga RW 10 Beji Kota Depok, di tengah proyek tol Cijago. (Angga)
Kapolsek Beji Kompol Cahyo bersama anggota mengamankan aksi demo warga RW 10 Beji Kota Depok, di tengah proyek tol Cijago. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Warga RW 10 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, menggelar aksi unjuk rasa damai di tempat proyek pekerjaan Tol Cinere - Jagorawi (Cijago) Jalan Lontar RT. 4/10, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji Kota Depok, Sabtu (26/2/2022) siang.

Warga RW 10 terdiri dari 4 RT yaitu 3,4,5 dan 6 tersebut tidak hanya orang tua terdiri dari laki-laki dan ibu-ibu membentangkan selebaran poster berdiri di bawah terik matahari tengah pengerjaan proyek Tol Cinere - Jagorawi (Cijago).

Tuntutan warga dalam aksi demo damai hanya berjalan selama sejam mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB menuntut kepada pihak Tol untuk segera mengembalikan jalan sesuai dari empat ruas jalan wakaf milik warga yang digusur.

"Dari mediasi yang ada pihak Tol Cijago mengacu sesuai dari dinas PUPR keempat jalan yang kegusur hanya digantikan satu jalan pengganti yaitu JPO itu warga yang menolak keras hingga kita turun aksi," ujar Koordinator Demo, Arif Maulana kepada Poskota di lokasi.

Sementara itu Arif menyebutkan sebanyak 100 warga turun aksi damai dengan dikawal anggota gabungan dari Polsek Beji dan Satpol Kota Depok.

"Kita menuntut hak kita dalam mengembalikan fungsi kembali empat ruas jalan yang kegusur yaitu Jalan Saidan, Kaswi, Rait, dan Jalan Aceng merupakan wakaf. Dampak penggusuran jalan sebagai alternatif tersebut banyak para pedagang yang merugi dan banyak tutup," katanya.

Keempat jalan yang digusur pengerjaan proyek tol, lanjut Arif merupakan jalur hidup dan menjadi salah satu jalan utama di Curug Agung - Tanah Baru.

"Aksi ini sebagai upaya warga akan tetap dijalankan setiap Sabtu sebagai bentuk kekecewaan  sampai terialisasi," tutupnya.

"Keinginan warga fokus kepada pengembalian jalan yang digusur ke semula. Selain permasalahan keluhan warga yang lainnya banyak dinding rumah warga yang retak dan bising pengerjaan malam hari."

Terpisah Kapolsek Beji Kompol Beji  mengatakan pengamanan aksi unjuk rasa warga RW 10 menuntut pengembalian akses jalan wakaf yang telah digusur berjalan sesuai protokol kesehatan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT