JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berjanji untuk tinggal di Kyiv saat pasukannya bertempur melawan militer Rusia. Saat ini, pasukan Rusia bergerak maju menuju ibu kota dalam serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Zelenskyy mengatakan bahwa dia akan tetap berada di negara itu meskipun pasukan Rusia telah memasuki ibu kota negara dan menandai dia dan keluarganya sebagai target Nomor 1 dan Nomor 2.
"Rusia ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara,” katanya.
Rusia sebelumnya meluncurkan invasi melalui darat, udara, dan laut pada hari Kamis menyusul deklarasi perang oleh Presiden Vladimir Putin. Diperkirakan 100.000 orang melarikan diri saat ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar. Zelenskyy mengatakan 137 orang tewas pada hari pertama serangan itu.
Pejabat Amerika Serikat dan Ukraina mengatakan Rusia bertujuan untuk merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah, yang dianggap Putin sebagai boneka AS. Pasukan Rusia merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, sekitar 90 km (56 mil) utara Kyiv, saat mereka maju di sepanjang rute terpendek ke ibu kota dari Belarus ke utara.
“Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu,” Zelenskyy memperingatkan dalam pesan video pada hari Jumat ketika pertempuran sengit dilaporkan di berbagai bidang. “Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara.”
“Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina.”
Putin mengatakan Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk menghentikan pemerintah Ukraina melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri. Dia juga mengatakan Ukraina adalah negara tidak sah yang tanahnya secara historis milik Rusia.(*)