ADVERTISEMENT

Tukang Becak Kena Katarak Sejumlah Nenek Dicabulinya

Kamis, 24 Februari 2022 06:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Tukang becak Kasidin, 52, ini jika bukan penderita katarak tentunya pecinta benda purbakala. Masak sejumlah nenek usia 60-an tahun para tetangganya masih mau dicabuli juga. Untungnya para nenek dari Tuban (Jatim) ini berani pasang kuda-kuda, sehingga Kasidin gagal mencetak gol.

Penyakit katarak terjadi karena lensa mata kotor, sehingga penglihatan jadi kabur. Resikonya mereka tak bisa melihat obyek secara jelas, sehingga yang jelek pun jadi terasa cantik atau sebaliknya. Uniknya kalau melihat duit masih akurat. Jarak 5 meter pun dia masih tahu mana ratusan merah, mana lima puluhan biru. Ini mirip-mirip Bolot pelawak Betawi, meski budeg jika urusan duit masih bisa nyambung.

Kasidin tukang becak yang tinggal di Jatirogo Kabupaten Tuban, kemungkinan besar penderita katarak akut. Sebab di kampungnya masih banyak janda muda atau malah gadis cantik, tapi yang diincer justru para nenek usia di atasnya. Atau kemungkinan besar Kasidin memang pecinta benda purbakala, tapi tak mampu kuliah di Fakultas Sastra dan Budaya jurusan Arkeologi.

Jangan-jangan Kasidin masih terpaku pada pepatah lama “bayang-bayang hendaknya sepanjang badan”, sehingga mencari jodoh harus menyesuaikan status dirinya. Masak sekelas dia kok bercita-cita punya istri seperti Dian Sastro atau Luna Maya. Karena yang muda-muda mana mau jadi bini tukang becak, Kasidin lalu mencari yang nenek-nenek saja. Kebetulan di kampungnya stok janda tua cukup banyak, sampai Lebaran nanti persediaan cukup aman!

Karena kondisi sosialnya yang tak menunjang, sudah cukup lama dia menduda. Masalahnya ya itu tadi, sang istri tak sanggup mendampingi Kasidin sampai tahun 2019 lalu, apa lagi tahun 2024 nanti, karena prospek tukang becak semakin gelap. Padahal sebagai lelaki normal Kasidin juga perlu penyaluran dan pemenuhan kebutuhan biologis.

Nah, dalam kondisi pusing karena sudah cukup lama tak “ngetap olie”, dia mulai mendekati sejumah janda di kampung sekaligus tetangganya. Misalnya dia pernah mendekati Mbah Ginem, 60, tapi langsung ditolak. “Aku sudah udzur, bagaimana kamu kok bisa syurrr sih?” kata si nenek. Tapi Kasidin nyosor terus, sehingga langsung ditendang selangkangannya. Kasidin pergi, tapi Mbah Ginem diam saja karena malu soal begituan dilempar ke publik.

Ketika Kasidin melobi Mbah Kasmiah, 59, juga langsung ditolak mentah-mentah. Baru mau merayu sudah diusir. Ketika si tukang becak menggerayangi, langsung diancam. “Kalau nggak pergi, saya teriak maling.....habis kamu.” Kata Mbah Kasmiah. Dan Kasidin pun buru-buru kabur, sebab kini baru ngetrend, hanya teriak “maling” orang bisa mati konyol karena dimassa.

Baru Kasidin kena batunya ketika mencoba mencabuli Mbah Misih, 61. Baru saja tukang becak itu mau menggerayangi, si korban langsung teriak. Nah, para tetanggapun berdatangan, sehingga Kasidin ditangkap dan dilaporkan ke polisi. Dalam pemeriksaan polisi terungkap bahwa korban pencabulan gagal itu ada 4 orang. Tiganya nenek-nenek, satunya lagi janda usia 40-an tahun, jadi masih STNK-lah.

Skandal gagal Kasidin baru terungkap sekarang, karena para korban kebanyakan memilih diam. Malu rasanya sudah nenek-nenek kok masih jadi korban pelecehan seksual. Tapi rupanya Kasidin tak tahu diri, dan masih mencoba cari janda para nenek. Tapi tetap saja selalu gagal.

Kasidin terbius kata motivator, kegagalan adalah sukses yang tertunda. (GTS)

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT